Chereads / The Flash of Little Star / Chapter 10 - A Chaos

Chapter 10 - A Chaos

Terjadi kejar-kejaran antara polisi dan sebuah mobil mustang hitam.

Malam nampak cerah dengan sinar purnama rembulan. Raungan mobil sport terdengar di sepanjang area start. Setelah lama absen tidak hadir balapan, Raihan kembali ke jalur balap. Ia rindu sensasi kecepatan tinggi. Kakaknya membelikannya sebuah mobil sport baru. Sebuah nissan keluaran tahun 2012 akhir. Bertenaga 2000 tenaga kuda. Memiliki empat tabung gas nitrogen dan dilengkapi alat pendukung lainnya. Raihan sangat senang. Alwi tersenyum bahagia melihat adik sepupunya bahagia.

Alwi telah lama berniat memberi hadiah Raihan sebuah mobil sport baru. Mobil yang jauh lebih cepat dari miliknya yang dulu.

Seperti biasa, adu drag dimulai pukul sepuluh malam dan diakhiri jam tiga pagi. Kali ini Raihan masih belum bertanding. Ia hanya melihat-lihat saja. Tak berselang lama Asya datang bersama Zaskia. Alwi sengaja meminta Zaskia untuk menjemput Asya. Alwi bermaksud agar Asya mengetahui kesukaan Raihan.

"lho kenapa Asya ada di sini?". Tanya Raihan heran.

"sengaja gue aku suruh Zaskia untuk ngejemput asya, biar dia tahu kesukaanmu han". Papar Alwi.

"hey han....". sapa Asya.

"hey....". Raihan tertegun melihat penampilan baru Asya.

"kenapa?heran dengan penampilan baruku?". Tanya Asya. Zaskia tersenyum. Raihan mengangguk.

"kata kak Zaskia beginilah penampilan yang di sukai cowok zaman sekarang. Aku menurut saja untuk nyenengin kamu han". Ujar Asya. Alwi menghampiri Zaskia.

"gaun yang indah". Puji Alwi pada Zaskia.

"sengaja aku samakan antara aku dan Zaskia, karena ku rasa kalian memiliki selera yang sama". Tutur Zaskia.

Kostum Asya malam ini terlihat mewah. Dengan baju lengan pendek dan ramping, sebuah jaket kulit tergantung di tangan kirinya. sangat cocok dengan postur tubuhnya. Ditambah lagi dengan rok sepanjang lutut yang mengikuti lekuk tubuh Asya. Sebuah bando berwarna biru menghiasi rambut Asya. Rambutnya lurus terurai ke bawah, rambut poni tipisnya menambah kesan manis pada Asya.

Ketika sedaang asyik ngobrol. Tiba terdengar suara peringatan dari pengeras suara.

Peringatan, harap segera kosongkan jalan polisi sedang mengejar mobil mustang yang sedang menuju ke arah kita dengan kecepatan tinggi. Sinkirkan mobil kalian segera...

mobil sport yang tadinya berjajar rapi di sepanjang garis start mendadak kalang kabut. Mesin-mesin mobil dinyalakan, dalam beberapa saat mereka telah mengamankan mobil mereka dari jalan.

Tak berselang lama dari arah barat melaju sebuah mobil mustang dengan kecepatan tinggi melewati area balap itu. Lalu disusul beberapa polisi di belakangnya. Raihan heran melihat kejadian itu.

"ada apa kak?". Tanya Raihan penasaran.

"seperti biasa, selalu saja da yang membuat ulah di jalanan". Ujar Alwi.

"maksud kakak? pengemudi ugal ugalan?" Raihan meyakinkan.

"iya...bahkan bukan hanya itu. Kabar terahir mengatakan telah terjadi perampokan bersenjata oleh komplotan pembalap mobil yang entah sampai sekarang tak diketahui siapa pelakunya. Hingga kini polisi mega metropolitan masih memburu pelaku itu.". terang Alwi.

"perampok ya?".

"bukan hanya perampok, mereka bisa di bilang teroris. Beberapa kali mereka mencoba meneror klub-klub balap resmi, sperti forum ini.". ujar Alwi.

"mereka itu bekerja di bawah masta corporation". Sahut Faris muncul dari dalam tenda pribadinya.

"apa tujuan utama mereka?". tanya Raihan.

"sejauh ini yang kutahu mereka selalu meneror orang terkaya di suatu kota". Ujar Faris.

"selain itu mereka juga ahli strategi dan taktik. Mereka memilik jebakan berbahaya di sarangnya. Selama ini belum ada yang bisa masuk ke dalam sarang mereka". sambung Alwi.

"di mana sarang mereka?". tanya Raihan.

Faris menunjuk kesebuah gunung di utara kota new city.

"di sanalah sarang mereka. mereka menamakan gunung itu dengan sebutan death mountain. Artinya gunung kematian" terang Faris.

Asya dan Zaskia bergidik ngeri mendengar nama itu.

"apa sudah pernah ada yang mencobanya?". Tanya Raihan.

"dua puluh intel terbaik kota new city tewas di sana. Tak membekas. Mobil mereka hancur berkeping keping". Tutur Faris.

Ketiganya terdiam, mereka merenung sejenak. Raihan merasa tertantang untuk menyelidiki hal itu.

Faris berpikir habis-habisan mengaitkan satu hal dengan hal yang lain. Alwi terdiam, dalam hatinya ia menyimpan dendam. Dendam yang belum terbalaskan, di saat dia duduk di bangku SMA ia di paksa melihat terorisme bertebaran di mana-mana.

Dia teringat saat tangannya terluka oleh tikaman penebang hutan liar. Dia teringat saat habis-habisan melawan Doni dan Jodi untuk mendapatkan Zaskia kembali, dan pada akhirnya dia harus kehilangan Anet. Sosok yang sangat cerdas dalam menemukan suatu hal yang rumit. Jalan pikiran Anet dan Faris sangatlah mirip. Hampir tak ada perbedaan diantara cara berpikir keduanya.

Kamu sedang apa sekarang Hanna Anetta Gilta ? Gumam Alwi.

Tiba-tiba terdengar suara ledakan di beberapa titik di mega metropolitan.

Ledakan pertama terdengar di kantor pusat wali kota.

Ledakan kedua di bank pusat kota.

Ledakan ketiga di tempat pengisian bahan bakar pusat.

Dan terakhir di pusat pembangkit listrik kota.

Seluruh listrik padam seketika. Orang-orang berlarian kebingungan. Suara sirene polisi, ambulan dan pemadam kebakaran berpadu menjadi satu. Seluruh kota bagai kota mati. Asya dan Zaskia ketakutan. Raihan dan Alwi mendekap Asya dan Zaskia. Faris mencari penerangan.

"hey....nyalakan lampu mobil kalian". Teriak Faris pada seluruh peserta balap.

Teriakan dari Faris sontak dijawab. Mereka segera menyalakan lampu depan mobil mereka. suasan menjadi lebih terang.

Secara mendadak, listrik hidup kembali. Dari layar media massa besar kota mega metropolitan muncul sosok bertopeng.

"hahahahaa.....hey rakyat mega metropolitan. Ingatkah kalian denganku?...hahaha aku yakin kalian semua lupa dengan pengemis kecil yang selalu kalian tindas. Kini waktunya aku menuntut balas..hahaha....berikan aku uang dua ratus milyar atau jika tidak. Kota metro akan aku bakar...atau kalian ingin orang ini mati?". Pria bertopeng itu menunjukkan wali kota bersamanya.

"jangan coba-coba melawanku atau kalian akan menyesal...hahahaha...aku akan kaya...ku beri kalian semua waktu empat puluh delapan jam dari sekarang.....hahaha....jika dalam waktu itu  kalian tidak dapat memenuhi keinganku maka akan ku ledakkan seluruh kota....lihatlah detonator di sekitar kalian..benda itu takkan bisa di hentikan..hahahahaha selamat bersenang-senang".  Listrik padam kembali.

"dia sudah gila". Alwi berucap.

"kita takkan mati seperti ini". ujar Faris.

"lalu apa yang bisa kita lakukan". Para peserta balap bergumul mengerumuni kelima anak itu.

"kita susun rencana". Faris mencoba menenangkan.

"rencana apa?..apa yang bisa kita lakukan?". Tanya seorang dari grup BMW LOVER.

"kita ini hanya pembalap biasa ris, kita nggak akan bisa ngelakuin apa-apa..gue sayang nyawa gue". Ujar salah seorang dari bad boys.

"hey kawan-kawan. Bukankah kita keluarga.?". Faris menengahi.

"iya". mereka menjawab serempak.

"yakinlah jika kita bersama-sama kita akan mampu mengalahkannya. Di luar sana ada jutaan jiwa yang berada dalam bahaya. Kita sebagai komunitas remaja resmi kota metro tak ada salahnya jika kita menyelamatkan kota metro dari kehancuran". Ujar Faris.

Mereka semua terdiam. Mereka menunduk putus asa. Tak ada segelintir harapan muncul di raut wajah mereka.

"apa kalian nggak sayang keluarga kalian?". Alwi angkat bicara. Mereka semua menunduk.

"bayangkan jika keluarga kalian mati sia-sia karena rencana jahat orang itu...apa kalian terima?". Kata kata Alwi menggugah emosi mereka. satu persatu kepala mulai terangkat. Raihan diam mendengarkan kalimat-kalimat kakaknya.

Sementara itu, api akibat ledakan ledakan itu masih berkobar, seluruh kota kacau. Pemadam kebakaran sibuk memadamkan api. Mobil ambulans sibuk mengambil korban-korban yang berserakan di jalanan. Para polisi tengah dalam keadaan kacau. Semua sistem kota terpecah belah. Tak ada listrik, jalur komunikasi terputus.

Mereka semua panik. Suara jeritan tangis di mana-mana. Api berkobar semakin besar. Hari semakin larut. Peserta balap masih bergumul di area drag mereka tak berani mengambil langkah yang sia-sia. Mereka kebingungan mencari orang yang pantas yang dijadikan pemimpin.

Asap tebal menyebar ke seantero kota. Debu-debu berterbangan membuat sesak nafas.

"han....aku..ahik..ahik....". Asya terbatuk-batuk.

"sebaiknya kamu masuk saja ke mobil". Pinta Raihan. Asya menurut, ia masuk ditemani Zaskia.

listrik kembali menyala.

Media layar besar kota metro kembali menampilkan wajah pria bertopeng itu.

"satu hal lagi. Setiap langkah dan gerak kalian aku pantau dari radar. Jangan macam-macam". Ancam pria itu.

Listrik kembali padam. Seakan seluruh kota dia yang memegang kendali. Setiap gerak gerik penduduk ia teliti.

Faris diam, dia berpikir keras tentang cara menyelamatkan jutaan jiwa dari kemusnahan. Raihan duduk termenung. Ia menatap langit yang kelam di balut dengan suara isak tangis dan deruan sirene ambulans. Alwi tengah sibuk menahan emosinya. Ia berusaha mengendalikan emosi.

===============