"Nas, aku pulang, ya," ucap Man, menarik kedua bahu Nas dan mendekapnya dengan erat.
Nas hanya diam dan membesarkan matanya. Ia tidak ingin menolak, karena berada dalam dekapan Man memang sangat nyaman.
"Tidak tahu hari ini aku sudah mengatakannya seberapa banyak, tapi aku ingin mengatakannya lagi."
"Mengatakan apa?" tanya Nas.
"Aku menyukaimu."
***
Nas memasuki area sekolah, melihat seluruh murid yang melihat ke arahnya, sembari berbisik pada lawan bicara mereka. Tidak tahu apa maksudnya, itu membuat perasaan Nas menjadi tidak enak. Ia mempercepat langkahnya untuk menuju ke kelas dan sama, teman-teman kelasnya juga memandangnya tidak seperti biasanya.
Sorot mata yang terus tertuju pada Nas, tanpa sepatah katapun, membuat Nas yakin kalau ada sesuatu yang terjadi dan itu ada sangkut paut dengan nya.
"Seharusnya dia bersyukur, memiliki teman yang baik seperti itu. Tapi ternyata, malah menjadi musuh dalam selimut," cibir salah satu teman kelasnya.