Win memasuki halaman rumahnya usai membuang sampah. Ia menyimpan tong sampah tersebut dan segera membasuh tangannya dengan keran air yang ada di depan rumahnya. Setelah itu, ia melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah. Namun saat kakinya baru menginjak mulut pintu, ia melihat Wat dan Put seolah tanpa jarak.
Mereka seperti akan berciuman!
"Wat … Put …?!"
Wat dan Put menoleh ke arah sumber suara secara bersamaan. Mereka melihat Win yang diam dibibir pintu, tercengang melihat kedekatan Wat dan juga Put.
"Win …," ucap Put, membesarkan matanya.
Win melangkah pelan, menghampiri Put. Hingga ia berdiri tepat di depan Put, yang sedang duduk memangku Nat.
"Win—"
Plaaak!!!
Sebuah tamparan mendarat di pipi kiri Put.
Wat membulatkan mulutnya, kaget melihat Win yang bisa bertindak kasar jika sudah cemburu.
"Nyatanya kamu masih pengkhianat, Pu!"
"Win, ini tidak seperti yang kamu bayangkan!"