Chereads / Perbuatan Takdir / Chapter 3 - Werewolf

Chapter 3 - Werewolf

Teriakkan para rakyat masih bergema di telinga sang Alpha.

"Alpha kami membutuhkan sang luna," ucap salah satu rakyat di pack BlueMoon.

"Pack ini perlu di sempurna tuan hamba," ujar lelaki tua yang memegang tongkat kayu.

"Akhir-akhir ini banyak warrior dari pack lain menyerang pack ini Alpha, setelah mengetahui pack ini tidak memiliki luna," ucap salah satu omega.

Zico mengacak rambut frustasi, dia tidak tahu harus bagaimana lagi, Zico bersama Wolfnya Dion, sudah mencari mate-nya kemana-mana akan tetapi belum bertemu juga, bahkan dia sudah meminta seorang Witch meramalkan apakah dia akan memiliki Mate ataupun tidak, dan ujar si Witch "Kau memiliki Mate Alpha, seperti dewi para Werewolf inginkan,"

"Sudahlah Zic, sepertinya memang bukan takdir kita memiliki Mate," ucap Dion me-minlink Zico.

"Masalahnya para rakyat meminta kita Dion, aku tidak mungkin tidak peduli dengan harapan para rakyat," ucap Zico dengan lirih.

"Aku juga bingung apa yang di takdirkan moongoddes untuk kita," ucap Dion diakhiri menghela napas.

"Aku tidak pernah mencium aroma Mate kita barang sekali pun," ucap Dion lagi.

Zico menghela nafas panjang, "Apa yang harus aku lakukan dewi, agar aku dapat bertemu dengan Mate ku," batin Zico lirih. Dion yang mendengar pun sudah tidak tahu harus bagaimana, mereka sudah sering berpergian di berbagai tempat untuk mencari Sang Luna, akan tetapi mereka juga tidak menemukan. Mereka juga sering kali memasuki dunia manusia, barang kali Mate-nya seorang manusia, akan tetapi mereka tidak dapat mengendus aroma dari Matenya.

Bahkan dia sering kali berkunjung ke-pack lain, siapa tahu Mate mereka berada di pack itu pun tidak berhasil menemukan Matenya. Tiba-tiba beta-nya meminlink, "Alpha," ucap beta bernama Hugo. Zico mendengus kesal, "Ada Apa?" tanyanya lewat minlink.

"Ada Rogue yang memasuki pack ini tuan, ada warrior yang melihat itu tuan. Apakah saya saja yang membereskan?" ucap Hugo lewat telepati mereka.

"Lakukanlah, aku sedang malas berurusan dengan semacam Werewolf. Oh ya, apakah kau telah menemukan Mate mu, Hugo," ucap Zico lagi, dia tidak pernah mengetahui keadaan bawahannya.

"Sudah tuan, akan tetapi belum saya dekati, di karenakan Mate saya masih di bawah umur tuan," ucap Hugo diangguki oleh Zico.

"Bagaimana kau bertemu dengan Mate itu," tanya Zico lagi, mungkin saja ada langkah-langkah yang harus dia ambil untuk bertemu dengan Mate-nya pikir Zico.

"Saat kita berada di dunia manusia, saya berpapasan dengan-nya sesaaat saya dapat mencium aroma dari dirinya, dan Wolf saya berkata itu adalah Mate kita, dari situ saya berusaha mengorek segala informasi darinya tuan," jelas Hugo.

"Hanya itu?" tanya Zico, jika semudah itu mengapa dia belum juga di pertemukan.

"Apakah kita harus me-reject Mate kita agar dapat yang baru?" batin Zico bertanya pada Dion.

"Yang benar saja, kau gila," balas Dion.

"Lalu aku harus bagaimana," ucap Zico meminlink Dion, Dion memutuskan telepati diantara mereka karena tidak tahu harus bagaimana.

"Saya pamit Alpha," ucap Hugo mengakhiri minlink mereka.

"AKH..." teriak Zico.

Zico berjalan keluar dari kamarnya, terlihat banyak sekali Omega yang menunduk serta memberi jalan ketika Zico lewat. Tujuannya sekarang hanya menuju laut, karena dengan mendengar suara percikkan ombaklah yang dapat membuatnya tenang. Entah kenapa dia tertarik dengan dunia laut, walaupun bangsa Werewolf sangat tidak menyukai hal yang berbau dengan air. Zico hanya saja merasa rileks serta tenang, dengan mendengar suara gemuruh air yang saling bertubrukan itu.

Sebelum dia pergi dari Mansion-nya dia sudah berubah berubah menjadi Wolf, Zico lebih memilih beristirahat, dia membiarkan Dion yang menguasai dirinya. Sesampainya Dion di tepi tebing, dia melirik Bulan Purnama yang terang yang entah sejak kapan mulai ditutupi oleh awan hitam, Dion menggeram keras sudah kalian ketahuikan bangsa mereka tidak suka air, hanya saja dida dapat tenang dengan mendengar suara gelombang ombak yang tengah menerjang.

Tiba-tiba rintik hujan mengenai Dion,"Sial gerimis,"batinnya, Dion pun berlari sekencang-kencangnya, Zico tidak akan suka jika tubuhnya basah kuyub. DIon menghentikan larinya ketika memasuki kawasan mansion miliknya, "Alpha maaf menggangu, Rogue tersebut melarikan diri, akan tetapi masih di pack ini," minlink Hugo.

"Aku tidak peduli, cari sialan itu sampai dapat, membuat ku tambah stress saja rogue tidak tahu diri," balas Dion yang sedang meangtur pernapasannya setelah berlari dan dapat menemukan tempat untuk berteduh.

"Aku ingin tidur jangan ganggu aku dan Zico, jika ada yang ingin berbicara, bicara besok saja," ucap Dion sembari memutuskan minlink, Dion pun langsung pergi dengan tubuh Wolf-nya menerobos hujan, di lihat-lihat hujan yang seperti ini akan sangat awet, maka dari itu DIon menerobos hujan dia ingin mengistirahatkan tubuh serta pikirannya dari apa pun itu.

ⓝⓡⓢⓨⓘⓕⓕⓕ

Brakk...

Suara vas jatuh pun memenuhi ruangan milik Zico. "Bagaimana Rogue sialan itu bisa lolos," geram Zico kesal, bagaimana bisa anak buahnya tidak dapat menangkap seekor Rogue yang kurang ajar yang masuk ke packnya tanpa izin bisa berkeliaran, pikirnya.

"Maafkan saya Alpha, kami akan mencari Rogue itu lagi tuan," ucap Hugo.

"Carilah, aku tidak mau tahu kalian harus menemukan Rogue kurang ajar itu," ucap Zico bangkit.

"Aku ingin pergi ke pantai, pastikan ketika aku pulang kalian menemukan Rogue sialan itu," ucap Zico seketika berubah menjadi Wolf tetapi masih dalam kendali Zico, dia dan Dion sudah ahli dalam hal yang seperti ini makanya mereka dapat saling mengendalikan dalam bentuk manusia serta serigala.

Zico berlari menuju tebing favoritnya, rasanya dia tidak sabar untuk menikmati seberapa segarnya udara pagi dari tebing itu, sudah sejak kecil dia sering mengunjungi tebing itu. Entah melepas penat, karena sering berlatih dengan sang Ayah kala itu.

Angin yang bertubruk dengannya membawa aroma lautan yang tidak pernah dia cium sebelumnya. Rasa sangat menenangkan dan membuat dia menjadi kecanduan. "Aroma Mate kita Zic," ujar Dion bersemangat. Zico mengangguk-angguk membenarkan, dia menghirup aroma itu lagi, entah kenapa bau amis memasuki hidungnya, Zico menyengit bingung, "Mengapa aromanya bercampur dengan bau darah," tanya Zico ke Dion. "Aku juga tidak mengerti, Zic," ucap Dion.

Zico mencoba menghirup udara di sekitarnya lagi, "Sial ada Wolf lain di sekitar sini," ucap Zico yang dibenarkan Dion. 

Zico pun menoleh ke kiri, matanya membelalak. "GRRRR..." geram Zico keras. Rupanya dia mendapati darah yang telah bercampur pasir, di pesisir pantai.

Zico pun berlari menuju pasir bercampur darah tersebut. Sedangkan Dion mencoba menenangkan diri agar dia dapat menenangkan Zico jika emosi Zico membara. Setelah sampai Zico dan Dion tidak melihat makhluk yang seharus berbaring di dalam pasir bercampur darah tersebut. 

"ROGUE SIALAN!" maki Zico dengan nafas memburu. 

ⓝⓡⓢⓨⓘⓕⓕⓕ

Jumat, 14 Agustus 2020

Istilah dunia Werewolf  pt.1:

1. Alpha = pemimpin dari sekumpulan werewolf dalam satu Pack.

2. Pack = sebuah klan atau wilayah yang di jaga Alpha.

3. Luna = perempuan yang ditakdirkan untuk Alpha.

4. Omega = werewolf yang statusnya paling rendah diantara serigala yang lain.

5. Beta = wakil dari Alpha, atau disebut pemimpin kedua setelah Alpha atau second in command.

6. Rogue = werewolf yang tidak terikat dalam Pack. Artinya mereka serigala liar yang suka menghancurkan Pack.

7. Moon Goddess = dewa atau dewi yang menjodohkan werewolf laki-laki dan werewolf perempuan.

8.Mate = pasangan abadi.