Chereads / TATASURYA / Chapter 4 - PART 3 - TATA KENAPA?

Chapter 4 - PART 3 - TATA KENAPA?

TATASURYA

PART 3 - TATA KENAPA?

Surya memperhatikan Tata yang tengah menikmati makan malam, matanya menatap bibir Tata sejenak. Entahlah, Surya merasa sejak sore sepulang sekolah Tata lebih banyak diam. Tingkah usil dan berisiknya entah pergi kemana. Surya meletakan cangkir kopi yang di tengah dia nikmati.

"Tata" panggil Surya

Tata mendongakkan kepalanya "apaan ?"

Surya mengurungkan pertanyaan nya "nggak papa"

Tata mendengus kesal, lalu meneguk tandas susu coklatnya.

"habis ini abang mau ngapain?"

Surya mengendikan bahunya "nggak tau"

Perhatian Tata teralihkan ketika mendengar  notifikasi dari ponselnya. Surya memperhatikan ekspresi Tata yang berubah.

"yaudah, Tata ke kamar duluan" ucap Tata lalu beranjak dari tempat duduknya.

Surya mengangguk seraya memperhatikan Tata yang menuju kamarnya. Surya tidak yakin Tata sedang baik baik saja, namun dia memilih membuka gadget di tangannya ketik ponselnya berdering menunjukan panggilan video grup yang masuk.

"EYYY YOYO WHATS UP BROHHH!!!" seru Ujang nyaring dari seberang panggilan, Surya menggeleng pelan

"ANJING! LO SENGAJA BIKIN GUE BUDEK, HAH?!" balas Bara tak terima

"WUIH SANTAI DONG BANG BARA, UJANG LAGI KANGEN NIHH"

Terlihat Yuda menguap lebar "kangen ! kangen ! pala lo! Ngapain sih lo?! Ganggu mimpi indah gue, tau nggak lo?"

"pantesan nafas lo bau" ucap Surya datar

"si Yuda mah always bau boss, lagian lo mimpi apaan? Mimpi ena ena kan lo sama si sasa!!" ucap Ujang menyipitkan matanya

Yuda menaikan sebelah alisnya"idihh ! nggak sudi gue ena ena sama si cabe! Dan inget! Gue cowok normal! Emang elo? Maho, demen yang berbatang"

"heh yud! lo lupa?, si Ujang tuh normal. Cuman gara gara di tolak Tata bertahun tahun, pindah haluan dong dia" ujar Bara

"astaghfirullah! Ya Allah ampunilah teman temanku yang pada goblok ini!" ucap Ujang seraya menengadahkan kedua tanganya

"sok alim lo!" cibir Yuda

"Galang mana?" tanya Surya

"nah ini nih, gue sama si kalem lagi di bascamp" ucap Ujang lalu membalik arah kameranya, memperlihatkan Galang yang bertelanjang dada, tengah menikmati kacang kulit

"buset! Lo habis maho sama si Ujang, lang??" sahut Bara ketika melihat Galang

Galang melempar kulit kacangnya "gue normal, anjir!. Mending lo pada kesini dah, mumpung si Ujang nyediain cemilan bejibun"

"tumben lo jang, habis ngepet kan lo?!" seloroh Bara

"yoiii... babinya elo, bar"

Bara memelototkan matanya "LO NGATAIN GUE BABI LAGI?!"

"nah tuh sadar" ucap Ujang santai

Perhatian Surya teralihkan ketika melihat Tata yang berjalan lesu kearah dapur, matanya terus memperhatikan Tata yang menyeduh kopi hitam. Dahinya mengrenyit, kopi ? batin Surya. Sejak kapan Tata menyukai kopi hitam, pikir Surya. Kecuali jika Tata..

"WOY BOSS!"

"hmmm" balas Surya, namun matanya menatap Tata yang berjalan kembali kekamarnya.

"gimana? Lo datengkan? Si Yuda sama Bara pada otw"

"ke mana?"

Ujang mendengus "biasa, basecamp lah boss"

Surya menatap jam tangannya yang menunjukan pukul 20.24 "gue siap siap dulu, ajak anggota lain"

"siap bosque"

Surya mematikan panggilannya lalu menuju kamarnya untuk bersiap, lalu menuju pintu apartemennya. Langkahnya terhenti ketika melihat pintu kamar Tata yang sedikit terbuka, tangannya mengetuk pintu kamar sang adik.

"Tata?"

Mendengar tidak ada balasan, Surya memutuskan masuk kedalam. Mata tajamnya mendapati Tata yang terlelap dengan kopi yang tersisa setengah cangkir dan dan ponselnya yang memutar lagu sayup sayup di atas nakas. Tangannya terulur membuka ponsel Tata, hatinya sedikit berdenyut ketika membaca notifikasi alarm di ponsel Tata.

hari ini : 27 desember

Hari ayah dan bunda pergi.

Ayah bunda, Tata dan bang Surya kangen.

Surya meletakan ponsel Tata, tangannya terulur mengusap rambut gadis di depannya. Satu satunya seseorang yang sangat dia jaga dan sayangi sepenuh hati. Seseorang yang menjadi bagian dari tulang rusuknya.

Surya menundukan kepalanya lalu mengecup dahi Tata, kemudian menulis note kecil untuk berjaga jaga jika gadis tersebut mencarinya. Menutup kamar Tata, beranjak pergi menuju basecamp.

*****

Surya menatap kosong para anggota BRAMUJA yang tengah bersendau gurau di ruang tengah basecamp. Pikirannya tak tenang memikirkan kondisi Tata yang bagi nya sedang tidak baik baik saja. Galang yang sedari tadi menikmati kuaci tak jarang ikut tertawa melihat tingkah konyol anggota lainnya, kini matanya menatap Surya yang berada sampingnya tengah melamun. Surya tersentak kaget ketika Galang menepuk pahanya cukup keras membuat Surya berdecak sebal

"bengong mulu lo! Lo lagi ada masalah?" ujar Galang

Surya menarik nafas panjang "bukan hal penting" ucap Surya yang dibalas anggukan Galang

"Surya?"

Surya memalingkan wajahnya, matanya menatap tajam dengan ekspresi datar kearah gadis yang tengah berdiri di depannya. Sebelah alisnya terangakat, menatap tanpa minat.

"gue boleh duduk di sini?" ucap gadis tersebut.

Surya menghendikan bahunya tidak peduli, sedangkan Galang memutar bola mata malas ketika melihat gadis tersebut

"ngapain lo disini?" ucap Surya malas

"nyamperin elo" ucap gadis tersebut lalu duduk samping Surya

Surya berdecak kesal ketika tangan gadis tersebut mulai agresif memeluk tangan kirinya. Surya menarik tangannya lalu beranjak pergi.

"IHH, Surya gue kesini tuh mau ketemu sama elo" rengek gadis tersebut

"terus gue peduli?" ucap Surya lalu berlalu pergi meninggalkan Sasa yang menggeram kesal.

Galang terkekeh "lo harusnya tau diri Sasa Anatyssa"

Sasa melirik tajam Galang "nggak usah ikut campur deh!"

"nggak usah ikut campur ?!" ucap Galang menaikan nadanya.

Seruannya menarik perhatian para anggota lain di ruangan tersebut.

Galang tersenyum sinis "lo lupa kalo Surya udah ngedepak lo dari BRAMUJA?! Sekarang lo masih berani kesini dan nyuruh gue nggak ikut campur?! Nggak tau diri banget ya lo!"

Sasa mengepalkan tangannya "lo tu-"

"apa ?! masih punya muka lo setelah apa yang lo lakuin ke BRAMUJA!?"

"pergi!" ucap Galang tajam

Melihat sasa yang masih di tempatnya galang berdecak kesal"lo mau gue nyuruh anggota lain nyeret lo keluar dari sini?" lanjut Galang muak

Sasa melirik anggota anggota lain yang menatapnya hina, menghentakan kakinya kesal lalu beranjak pergi dengan emosi. Ujang yang sedari tadi menonton bertepuk tangan heboh, sedangkan anggota yang lain kembali melanjutkan aktifitasnya.

"nggak baik galak - galak sama mantan, lang" ucap Ujang cengengesan

"mantan apaan?! Buat lo aja, gue ogah" balas Galang

"idihh.. inget dong broo... lo pernah sayang sama Sasa"

"gue bikin usus lo lurus ya lama lama" ucap Galang, Ujang terbahak lalu menepuk bahu pelan Galang

"canda lah bro, si boss mana? Anak anak pada mau nonton"

"biasanya di deket kolam renang, cek aja sendiri"

Ujang menganggukan kepalanya lalu beranjak menuju taman belakang. Dirinya mendapati Surya yang tengah menatap kosong langit langit mendung di atasnya.

"woy boss"

Surya melirik Ujang yang berjalan kerahnya "apa?"

"lo lagi ada masalah?"

Surya menatap Ujang yang duduk disampingnya "mungkin"

"cerita elah boss..." ucap Ujang lalu menyulut rokok

Surya menarik nafas panjang "gue-"

Ucapan Surya terhenti ketika handphonenya berdering, segera dirinya mengangkat panggilan tersebut. Rahangnya mengeras ketika mendengar suara isak tangis dari seberang telefon

"Surya... tolong..."

Ujang mengrenyit ketika melihat raut wajah Surya yang berubah drastis, Surya terburu buru beranjak dari tempat duduknya.

"gue pulang duluan" ucap Surya lalu berlari kecil meninggalkan Ujang yang menatapnya curiga.

Ujang menghisap rokoknya pelan,sebelum melemparnya ke tempat sampah. Dirinya yakin tidak salah lihat dengan nama penelepon yang tertera di ponsel Surya. Tata ? batin Ujang.

Jika benar benar Tata, kenapa surya sepanik itu ?

Ada apa dengan tata dan surya ?

Ujang menggelengkan kepala ketika pikiran negatif masuk di kepalanya. Menarik nafas panjang lalu kembali masuk kedalam rumah.

*****

Setelah sampai di apartemen, Surya membuka pintu kamar Tata dengan kasar, seketika perasaan khawatirnya berkurang ketika melihat Tata yang masih berada dikamarnya dengan aman. Sejak perjalanan kembali ke apartemen, pikirannya semakin kacau, bayangan bayangan negatif menggerogoti pikirannya. Dirinya melangkah menghampiri Tata yang tengah meringkuk di dalam selimutnya.

"Tata?" panggil Surya pelan

Tangannya membelai pelan pipi gadis tersebut, rasa panas menyengat ketika kulitnya bersentuhan dengan kulit Tata. Tata yang terusik membuka matanya pelan.

"abang dari mana?" ucap Tata parau

Surya menarik nafas panjang, dirinya merasa bersalah sekarang "maafin abang"

"abang.. badan Tata panas, perut Tata sakit.." guman Tata

Surya melihat Tata yang meremas perut bagian bawahnya. Surya mengulurkan tangannya menyentuh dahi dan leher Tata, matanya melihat badan Tata yang menggil dan bibirnya yang pucat. bulanan, pikir Surya.

Surya sangat hafal dengan kebiasaan Tata saat gadi tersebut datang bulan, badan demam tinggi dan meminum kopi. Tata samar samar melihat Surya yang beranjak pergi dari kamarnya, lalu tak lama kemudian kembali dengan obat dan bak kompres di tangannya.

"minum obat dulu" ucap Surya.

Tata mendudukan dirinya lalu menerima obat tersebut dan meminumya. Surya mulai mengkompres dahi Tata hingga gadis tersebut kembali tertidur. Surya mengecup pipi Tata, lalu dari kamar gadis tersebut untuk berganti pakaian. Ketika kembali Surya mendapati Tata yang tengah terisak

"mom.. dad... Tata kangen" ucap Tata mengingau

Surya menatap nanar gadis didepannya, lelaki tersebut merebahkan badannya disamping Tata kemudian menarik Tata dalam dekapannya. Tangannya mengusap usap pungggung Tata yang terasa panas, sementara bibirnya mengecupi pelan pucuk kepala Tata sehingga gadis tersebut berangsur angsur kembali tenang.

"get well soon, babygirl" guman Bara sebelum ikut terlelap

Beberapa jam kemudian Tata bergerak tidak nyaman ketika merasakan gerah pada tubuhnya, pelan pelan matanya terbuka. Aroma segar khas dari tubuh Surya tercium di indra penciuman Tata.

"Surya?" guman Tata

Tata baru saja menyadari bahwa dirinya tidur dengan posisi tengah dipeluk Surya. Matanya melirik jam kecil diatas yang menunjukan pukul 2 pagi. Tangan Tata terulur mengusap rahang Surya pelan. Sentuhan pelan Tata membuat Surya berguman pelan sebelum mempererat pelukan pada pinggang Tata, kemudian menyerukan kepalanya pada leher gadis tersebut.

Tata tersenyum geli "terimakasih"

*****

Surya mengerjapkan matanya pelan ketika kulitnya merasakan udara dingin.

Tunggu..dingin?!

Surya membuka lebar matanya, jantungnya berdetak keras ketika tidak melihat siapapun di sampingnya. Matanya melirik jendela yang terbuka lebar, lalu pintu kamar tata yang terbuka lebar. Dengan segera surya keluar dari kamarnya, jantungnya seketika berdetak lebih keras

"TATA?!"

Tbc

banyak banget ya typonya ??? Maaf yaa

Maaf bangettt telat updatee

Sebagai gantinya tuhh,aku bikin panjang wkwkwk

Salam sayang

Alieen

Publish

19 Juli 2020