TATASURYA
PART 4 | MENYAKITKAN
"TATA?!"
Tata yang tengah mengiris beberapa bahan masakan berjengit kaget.
"aww! Ihhh abang! Harus banget ya pagi buta gini teriak teriak?!" omel Tata
Surya menarik nafas panjang, lalu berjalan mendekati Tata yang tengah menekan luka pada jarinya karena teriris pisau.
Surya menarik jari jari tangan Tata "kamu ngapain pagi pagi udah didapur, hmm?"
"ya buat sarapan lah, bang" ucap Tata yang masih
Surya melirik Tata sekilas sebelum memasukan jari telunjuk Tata yang terluka kedalam mulutnya menghisap darah Tata. Melihat hal tersebut Tata menarik tangannya namun di tahan oleh Surya.
"a-abang ngapain sih?!" ucap Tata gugup
Surya meludahkan darah Tata ke tempat cuci piring "biar pendarahannya cepet berhenti"
Tata mendengus "Tata bisa obatin sendiri, bang Surya"
"siapa suruh kamu buat sarapan?" tanya Surya
"nah kan biasanya juga Tata kan yang bikin sarapan, mana ada abang bikin sarapan? tiap hari aja bangun telat" ucap Tata sewot lalu hendak melanjutkan acara memasaknya
Surya menarik tangan Tata, membawa gadis tersebut ke sofa ruang tengah. Surya mengambil kotak P3K lalu menyerahkan kotak tersebut.
"obatin luka mu, biar abang yang bikin sarapan" ucap Surya lalu berlalu menuju dapur.
Tata menatap Surya yang mulai berkutat dengan masakan didepannya. Tata menghendikan bahunya acuh lalu mulai mengobati luka di jari tangannya. Tidak lama kemudian Surya memanggil Tata untuk sarapan.
Tata menatap nasi goreng di depannya, lalu dengan ragu menyuapkan nasi goreng kedalam mulutnya. Surya memperhatikan Tata yang mengunyah nasi gorengnya, sejenak Tata menghentikan kunyahan nya lalu menatap Surya
"apa ?" tanya Surya
"abang belajar masak dari mana ? ini beneran enak loh bang" ucap Tata lalu kembali menyuap nasi goreng ke mulutnya
"nggak belajar. Yaudah habisin jangan lupa minum obat, abang mau siap siap" ucap Surya
"abang nggak sarapan?"
"nggak, nanti aja di sekolah" ucap Surya
Tata kembali menikmati makanan didepannya, namun kembali menghentikan kunyahannya ketika beberapa notifikasi muncul di ponselnya
Lexy
Tata lo masuk sekolah kan hari ini?
Iya Lexy, jelas lah..
Lexy
Oke dehh.. gue kira lo lupa.
Jangan lupa kita ada ujian Sosiologi, ya beb
Tata tersedak kaget, ketika membaca pesan tersebut. Tata melahap suapan terakhir nasi gorengnya lalu berlari kecil menuju kamarnya untuk mengecek agendanya. mampus ujian! Batin Tata
Anjir! gue baru inget dong!
Lexy
Tumben lo lupa, ta
Jadi semalem lo nggak belajar?
Gue semalem demam beb..
Hueee.. gimana dong ini T_T
Lexy
Yaudah cepet kesekolah, belajar bareng.
Gue lagi lagi siap siap nih
Oke! Tunggu gue!
Surya yang melewati kamar Tata, hendak pergi kesekolah mengrenyit ketika melihat Tata tengah sibuk memasukan beberapa buku tebal ke tasnya.
Surya melangkah masuk "kamu ngapain?" tanya Surya
Tata menatap sang abang sejenak "siap siap ke sekolah lah bang" ucap Tata lalu kembali memasukan beberapa buku
"emang siapa yang ngijinin kamu kesekolah ?"
Ucapan Surya menghentikan aktifitas Tata "kok ijin?"
"kamu lupa kemarin habis sakit? Abang nggak ijinin kamu kesekolah"
"ayolah bang.. hari ini Tata ada ujian Sosiologi lohh"
"nggak"
"ihh... bang Surya! Masa adek mau ke sekolah aja dilarang sih!"
Surya memijit pangkal hidungnya pelan.
"kamu kemarin malam barusan demam, Tata"
Tata mengerucutkan bibirnya "kan kemarin malam, sekarang aku udah sehat bugar kok, serius deh!"
"...bang Surya sayang... boleh yaa, plisss" ucap Tata memelas
Surya menatap Tata didepannya, menimbang nimbang keinginan gadis di depannya. Surya menarik nafas panjang.
"hmm"
Tata berdecak "hmm apa bang?"
"kamu boleh kesekolah" ucap Surya pasrah
"serius bang?"
"yaudah ngga jadi"
Tata membulatkan bola matanya "EHH! Iya bang Surya, iya!" seru Tata
Surya memutar bola mata malas, Tata terkekeh geli "makasih ya bang Surya ganteng, baik banget sihh.. Sini aku cium dulu.. ehehe" ucap Tata lalu berjinjit sedikit untuk mencium pipi Surya.
Surya tersenyum tipis lalu menepuk nepuk pelan puncak kepala Tata sebelum beranjak pergi "yaudah abang berangkat duluan"
"hati - hati bang Suryaa"
Tata kembali bersiap siap, Mengunci apartemen lalu memesan Ojek Online untuk pergi ke sekolah. Sesampai di sekolah Tata mengangkat sebelah alisnya ketika banyak pasang mata siswi memandanginya sinis, belum lagi bisikan bisikan yang Tata tidak mengerti. Tata memilih tidak peduli lalu bergegas menuju kelasnya.
"TATA!"
Tata yang barusaja meletakan tasnya menatap heras Lexy yang berjalan terburu buru kearah nya.
"apa Lexy? Lo kenapa panik gitu sih?!" ucap heran melihat raut khawatir di wajah sepupunya
Lexy menggeleng lalu menarik tangan Tata untuk mengikutinya, Tata berdecak "apa sih lex?!"
"ikut gue! Lo harus liat ini" ucap Lexy
Tata mensejajarkan langkah Lexy yang terburu buru, matanya menatap siswa siswi di koridor yang menatapnya dengan pandangan tidak mengenakan. Lexy menghentikan langkahnya, Tata melihat kerumnan siswa tengah mengerumuni papan mading sekolah.
"lo lihat foto di mading" ucap Lexy dengan nada khawatir
Tata mengrenyit perasaan buruk mulai muncul di kepalanya, dengan ragu Tata membelah kerumunan siswa tersebut. Matanya menajam, jantungnya berdegup keras, kedua tangannya terkepal. Terpapang jelas di depan matanya dua buah fotonya dengan Surya yang diambil secara diam diam dari kejauhan.
Satu foto menampilkan dirinya yang tengah dibonceng pulang Surya dan yang lain menampilkan fotonya dan Surya yang memasuki halaman aprtemen mereka. Tata yakin kedua foto tersebut diambil kemarin sore ketika dirinya pulang bersama Surya. Kedua tangannya semakin mengepal keras ketika membaca note kecil di foto tersebut
TATA ANDROMEDA SIMPANAN SURYA HIMALAYA?
Tata menarik nafas panjang, memejamkan matanya sejenak meredam emosi yang bergejolak. Membalik badannya menatap sekilas para murid yang memandangnya hina. Tata membelah kerumunan tersebut, berjalan terburu buru, tidak memperdulikan Lexy yang memanggil manggil namanya.
*****
Tata menatap langit senja di atasnya, kemudian menatap jam tangannya yang menunjukan pukul 17 .15. pertama kalinya Tata membolos sekolah, bahkan seharian. Ya, dirinya terlalu pengecut, terlalu takut walapun hanya sekedar menunjukan dirinya di depan murid murid sekolahya. Tata melangkahkan kakinya, menatap lingkungan sekolah yang telah sepi.
Tata menarik nafas panjang lalu berjalan menuju pintu keluar rooftop. Tata merogoh ponselnya untuk menghidupkan benda pipih tersebut. Namun Tata menghentikan langkahnya ketika merasakan kehadiran seseorang di belakangnya. Belum sampai dirinya berbalik, pukulan keras mengenai kepala belakangnya.
Tata jatuh tersungkur, remang remang Tata melihat seseorang dengan tongkat kayu yang tertawa sinis sebelum meninggalkan dirinya terkapar tak adarkan diri di tengah koridor sekolah yang sepi.
Tbc
Surya Himalaya, 18 tahun

Tata Andromeda, 17 tahun.

Yaaa segitu dulu sobat ku tersayang, untuk cast si tata al masih bingung jadi sewaktu waktu bisa ganti.
Maaf ya telat update lagi, al lagi nyiapin BRAMUJA series 2 juga. Jadi mon maap banget kalo al telat up...
Tunggu next chapter okeeee !??
Salam sayang
Alieen
Publish
26 Juli 2020