Chereads / LOVE IN HIGHSCHOOL / Chapter 8 - PART 8

Chapter 8 - PART 8

Love in highschool

Kali ini aku benar - benar tertekan, tekanan dari dalam maupun luar, yang mengharuskan aku untuk mengikuti alur kehidupan sesuka hati mereka

Cih.., ga bisa dibiarkan

Melihat natasya sedekat ini benar-benar membuat hatiku nyaman, tapi menguji dirinya dengan beberapa pertanyaan krusial, rasanya tidak buruk juga.

"Anu.., jadi Bima?" Tanya Natasya

Baiklah...

"Natasya, Aku akan ikut jika kamu menjawab beberapa pertanyaan yang kuberikan" kataku

Aku benci mengatakannya tapi cara ini yang bisa menjadi senjata yang paling ampuh...

"Apa apaan orang ini"

"Dia pengin berdebat sama Natasya?"

"Orang aneh"

Banyak celetukan tersebar di berbagai ruang, tapi aku tidak peduli akan hal itu

Mungkin orang orang akan membenciku setelah kejadian ini

"Dibiarkan dibenci tanpa menolak idealisme, kau akan sampai dimana, Bima?" Kata Bram

"Aku gak tau, tidak ada salahnya kan mencoba?" Kataku dengan gugup

"Ya.., Baiklah, panggung terbuka untukmu" kata Bram dengan berbisik

"Jadi mau tanya apa?" Kata Natasya

"Apakah sistem baru ini kan sudah disetujui oleh pihak sekolah dan beberapa dewan guru?" Kataku

Dengan masih adanya sistem rombel di sekolah ini, tidak mungkin guru menerima usulan ini begitu saja, sumber:aku

"Eh..., Anu.." Natasya kebingungan

Yes dapat

Pertanyaan ini sangat krusial karena sudah mengatasnamakan dewan guru.

"Sudah.."

Eh..

"Dewan guru sudah menyetujuinya" kata erika

"Erika kau sedang apa disini?" Tanya Natasya

"Melihat dirimu kebingungan seperti itu mana mungkin aku berdiam diri saja" kata Erika

Jadi Erika sudah mempertanggung jawabkan ya,

"Apakah ada pertanyaan lagi Bim?" Tanya

Erika

"Kau bohong.." kataku sambil menatap Erika dengan tajam

"Buat apa aku berbohong?" Sanggah Erika

Bener juga sih..

Kalau Erika sih gausa ditanya lagi dia udah punya nama disekolah ini

"Kenapa kau mempertanggung jawabkannya" Tanya ku

"Karena aku tidak pernah mengingkari janjiku" sambil melirik kearah natasya

Ujung ujungnya menjadi tolak ukur perasaan didalam ya

"Apakah murid murid rombel satu menyetujuinya?" Tanyaku

"Walaupun masih ada yang tidak suka, tapi kami akan memberikan hak dan kewajiban seluas luasnya di sekolah ini" sanggah Erika

"Sudahlah Bim.."

"Iya menyusahkan aja"

Semua orang mencemooh diriku

Cih...

Tapi benar untuk sekarang aku tidak bisa bermain di bayangan lagi

"Kau sudah kalah kan?" Tanya Erika

Terpaksa deh...

"Baiklah, aku ikut" kataku dengan putus asa

"Yee.. akhirnya kita bebas juga"

"Iya untung ada Erika"

"Heehm, jadi gaperlu cape lagi deh"

"Oi Erika, kita kan belum.." sanggah natasya

"Stt, sudah tadi aku belum kasih tau aja samamu" Erika

"Gimana.., jodoh pasti ketemu kan?"

"Apaan sih...." Muka natasya ambigu

"Oi oi sudahlah.."

Flashback

"Jadi Tasya, menurut keputusan OSIS kemungkinan klub wibu akan dibubarkan"

"Tapi kenapa senior.."

"Yah, masih mau alasan juga?, Anggota kalian tidak mencukupi, tidak mendapat dampak besar bagi sekolah, buat apa?"

.....

"Jika kau mau klub wibumu itu bertahan, maka carilah satu orang lagi"

"Atau minimal klub berdampak sesuatu untuk sekolah ini"

"Huh..(menghela nafas), hanya kau satu satunya harapanku Bima" sambil melihat kearahku

"Satu lagi, diminta untuk orang yang terpilih tadi menghadiri perkenalan anggota pada jam 11.00!!" Kata Erika

"Wah, baru dipilih sudah main rapat aja" kata Bram

"Bram.."

"Aku ga ikut, berjuang ya.."

Tidak!!, Jam istirahat ku diambil kejam sekali...

JAM ISTIRAHAT

"Stt, oi bima.." panggil seseorang

"Apaan, oh Yumna ya?

Aku berjalan keluar kelas lalu menghampiri Yumna

"Ini art untuk sampul novel buatanmu.." Yumna dengan muka merahnya

"Wah makasih ya.." kataku

"Heem, ini ucapan terima kasihku"

"Ya.., gausah terima kasih segala, biasa aja kok"

Kami sedikit mengobrol di situ sampai seseorang memanggil kami

"Oi.., Bima!!" Teriak Natasya

"Eh.., yumna, ngapain disini?" Tanya Natasya

"Anu.., Kalau begitu aku pergi Luan ya" kata Yumna

"Eh.., iya"

Ya.., dia orang yang cukup dewasa

Walaupun...

"Brak.., oi jalan hati hati dong!" Kata sesorang

"Maaf maaf.." kata Yumna

Agak ceroboh sih...

"Oi bima..."

"Apaan"

"Ko senyum senyum" dengan nada Natasya

"Ya.., emang kenapa"

Huu...!!

"kalian.." Erika memanggil

"Tadi si Yumna ngapain?"

"Oh, dia tadi ngirim gambar buat sampul novel" kataku

"Hey Tasya, seperti nya kau ditikung"

"Erika.., apa - apaan!!" Marah Natasya

Ditikung...

Palingan cuman buat masuk klubnya doang, belum lagi Natasya kan membenci ku

Seusai pertengkaran kecil kami berjalan menaiki tangga ke ruang OSIS

Sepatu itu kan..

Ya, dia menggunakan sepatu yang berbeda dengan biasanya

"Oi Natasya"

"Apaan?"

"Kau suka dengan Bima kan?" Tanya Erika

"Ga kok, ini kan demi klub kita.."

"Oi, kata katamu itu bisa jadi Boomerang loh" kata Erika

Aku juga ga tau, entah kenapa aku melihat Bima mirip dengan seseorang

Maksudku

Kak Raka...

"Nah kita dah sampe" kata Erika

Jadi ini tempatnya..

Banyak yang bilang tempat ini adalah tempat perkumpulan iblis sekolah

Natasya dan Erika salah satu contohnya, bisa saja mereka bermuka dua, kekejaman mereka terhadap junior sudah tidak dipungkiri lagi, banyak mitos yang beredar ditempat ini

Neraka sudah dimulai

"Aduh.."

Eh...

"Oi, Maria kamu sedang apa"

"Maaf tapi anu.. tapi ini tidak sampe"

"Oy oy, kak Alex ngapain di jalur Lane bawah"

"Maaf maaf aku lengah"

Junior lebih galak dari senior

Tumpukan manga, novel, cemilan, mabar game...

TEMPAT INI SANGAT BERBEDA!!!

"Kau kenapa Bim?" Tanya Erika

"Gpp, jiwa ku sedang berteriak"

"Keluarkan saja, jangan bicara sendiri, nanti kau bisa gila"

"itu ceramah atau penghinaan"

"Dua duanya..hehe" sambil tertawa kecil

"Gausa dijawab juga!!"

"Eh, anu.. bisa tolong bantuin ga?" Tanya senior Lisa

Dia pendek lebih mirip loli, eh..

"Sini biar ku bantu" kataku

"Oh, makasih"

"Lihat, dia bisa membantu pekerjaan kita kan?" Kata Erika

Maksud mu aku jadi babu gitu?

Tapi ini berbeda dengan apa yang orang katakan, Tempat ini aman aman saja

"Oi kau masih bicara sendiri Lo?"

"Ini sudah kebiasaan!!"

Hahaha...

Erika dan Bima sangat akrab, sejak kapan mereka seperti ini, ya aku bukan tipe orang yang mudah bergaul

Tidak seperti Erika...

"Tasya, jadi dia yang terpilih dari kelas 2 F?" Kak Naura sambil melirik kearahku

"Oh... Iya iya" natasya dengan gugup

Kak Naura melihat natasya, penuh dengan tanda tanya

"Hum.., kau masih memikirkannya ya.."

"Begitulah.."

"Gua tau Lo itu kapten klub, tapi jangan bawa masalah mu di tempat ini!!"

"Kau bisa tidak diberi kepercayaan nanti.."

"Karena namamu besar bukan berarti kau akan menjadi bintang"

"Maaf..."

Natasya...

Ternyata benar yang jadi iblisnya bukan OSIS nya tapi ketuanya...

"Sudah selesai.."

"Wah, makasih ya"

Tapi tetap saja diriku yang sekarang ga bisa buat apa-apa...

Lagipula gua ga ada alasan buat nolong dia

"Permisi..."

"Oh Erika, apakah kau sudah memberitahu dia tempat rapatnya?"

"Oh iya.."

"Anu, Bim tempatnya ga disini"

"Lah, ngapain bawa saya kesini.."

"Gpp, habisnya kami perlu satu orang juga"

Cih..

Setelah pembicaraan selesai kami langsung pergi dari tempat tersebut

Tapi...

Natasya hanya duduk sambil menatap jendela

"Eh, Erika aku ada urusan sebentar ntar lagi aku balik.."

"Oh yaudah jangan lama, rapatnya mau dimulai"

Sekali lagi, aku pergi meninggalkan mereka dan berdiri tepat di samping pintu ruang OSIS, berharap agar natasya keluar dari sana

Pintu terbuka...

"Oi, Tasya..."

"Aku ga ada urusan samamu"

"Tunggu" Sambil memegang tangannya

"Kau mau apa?" Tanya Natasya

"Aku akan mendegarkan apa saja"

"Kenapa.."

"Aku orang yang tidak pedulian, aku bisa hanya mendengarkanmu dan tidak mencampuri urusanmu"

"Sama saja kau tidak tulus mendengarkannya.." sanggah natasya

Dia sama juga sih..

"Aku bukan orang yang pantas mengatakan hal ini, tapi lihat dimana tempat kau berada"

.....

"OSIS ya OSIS klub wibu ya klub wibu"

"Cih.., semua orang sama saja!!"

Natasya mengempas tanganku lalu berbalik arah pergi meninggalkan ku

Aku ga peduli mau dia marah atau tidak, yang terpenting dia masih bisa menghadiri rapat itu

"Permisi" sambil mengetok pintu

"Kau terlambat..." Erika

"Tidak ada aturan mengenai datang terlambat kan?"

"Bener juga sih.."

"Yaudah kita baru mau mulai kok"

Lalu aku duduk sesuai nomor tempat duduk

Rapat akan segera dimulai..., Belum ada tanda tanda Natasya

Tuk..,.tuk.., tuk(suara hentakan kaki)

"Permisi"

Eh...

Love in highschool : Awal baru