Jhony
*****
Sebagai pengawal presiden aku seharusnya datang tepat waktu di saat waktunya aku bertugas, tapi aku malah sibuk memuaskan diri.
Aku bergegas mandi dan bersiap diri..mengisi peluru dalam pistolku dan semua perlengkapan untuk melaksanakan tugas sehari hari telah terpasang rapi pada anggota tubuhku.
Aku tinggal di kota yang penuh dengan mafia dan kekejamannya pemberontakkannya maka pertahanan diri harus kuat dan fokus tidak boleh lengah.
Aku setengah berlari menuruni anak tangga tanpa menggunakan lift karena lebih sehat jika aku menggunakan tangga darurat untuk sampai ke basment apartement ini.
Aku masuk ke dalam mobil dan segera menyalakannya lalu menancap gas .. secepat mungkin mobil melaju menuju tempat yang seharusnya aku sudah berada disana.
10 menit .. Waktu yang aku gunakan untuk membelah jalan perkotaan ini yang cukup sibuk.
Mobil masuk dalam parkiran dan aku segera keluar .. berlari mengendap agar tak terlihat yang lain bahwa aku datang terlambat.
Sekarang aku berada dalam barisan paling belakang, aku tersenyum saat temanku disamping melirikku tajam.
Aku tahu bahwa semua temanku terkadang iri padaku karena aku sering terlambat tapi jarang di hukum.
Semua berkata bahwa aku anak emas dan anak orang terhormat maka dari itu tidak ada yang berani menegurku.
Ayahku adalah mantan seorang duta besar di negara ini .. Italia.. tapi kami sekeluarga telah pindah ke Singapore.
Aku masih ingin berada di negara ini..entah kenapa..hanya suka..maka ayahku menitipkan aku pada relasinya agar aku bisa menyalurkan hobby yang selalu aku geluti yaitu bela diri.
Keahlianku dalam bela diri cukup tangguh.. 10 musuh bisa aku hadapi sendiri. Tubuhku bergerak lincah saat menghajar para bandit yang akan menentangku.
Sebenarnya aku tidak enak dengan teman temanku yang lain ..selalu merasa iri padaku tapi apa daya jika nafsu liarku tak terkontrol maka aku pun sulit mengatasinya lagi pula ini sebenarnya bukan tugasku pagi ini maka jangan salahkan aku jika aku tidak siap lebih awal.
"Jhony, kau di mobil depan bersama Alex"
Intruksi terus diberikan oleh kepala keamanan Presiden, sebagai anggota ..aku hanya mengikuti arahannya.
Mobil hitam besar ini di kemudikan oleh Alex dan aku duduk disebelahnya. Presiden telah keluar dari gedung dan segera masuk ke dalam mobil yang berada di belakangku.
"Jalan"
Intruksi itu diberikan dan Alex langsung menancap gas, mobil pun bergerak pelan .. mataku waspada melihat kiri dan kanan serta tangan yang siaga menggenggam pistol.
Setelah 20 menit dalam perjalanan yang tanpa hambatan karena pasukkan bermotor memberi ruang pada kami agar bergerak leluasa di jalan dengan mengarahkan para pengemudi jalan raya agar menepi.
Gedung tinggi itu sudah terlihat dari mataku, bayangan akan melihat pemandangan wajah benih para gadis belia yang baru beranjak dewasa membuat pangkal pahaku berdenyut.. Ya Tuhan kotor sekali otakku ini.
"Jhony..kau mau diluar atau di dalam"
"Aku diluar saja..di dalam membosankan" jawabku karena jika diluar aku bisa menggoda para gadis jika di dalam, mata Presiden pasti memantau.
Aku dan beberapa.orang berjaga di depan gerbang, melihat para mahasiswi cantik berlalu lalang melewati kami.
Teman temanku bersiul siul sedikit menggoda dan gadis gadis itu tersipu malu melewati kami. Kami tidak bisa menggoda dengan rayuan mulut karena kami terhubung kontak dengan kepala keamanan.
Mataku menjelajah sekitar dan terpaku pada satu titik .. terpanah akan kecantikan yang sempurna .. wajahnya seperti wajah orang Asia tengah.
Hidung mancung dan tinggi, bibir mungil berwarna peach segar dan ingin sekali ku lumat saat ini juga.
Rambutnya lurus berderai tersapu angin hingga ke belakang .. menunjukkan mulusnya leher putih itu nan jenjang.
Oh damn..ingin kuhisap ku warnai disana..agar lebih menawan.
Tinggi tubuhnya tak berbeda jauh dari tubuhku..jika kami bercinta maka posisi berdiri adalah paling menggairahkan..oh damn..aku gila jika hanya berkhayal.
"Chris..Chris.."
"Ya.."
"Apa kau masih membutuhkan orang di dalam"
Terdengar helaan nafas Chris di earpiece ini lalu dia menjawab
"Bedebah..jangan bilang jika kau sudah menemukan incaranmu, dan ingin mengejarnya.. tunggu lah diluar hingga acara ini selesai..sesuai yang kau mau tadi"
Sial, Christian selalu bisa tahu isi hatiku.. jika kita bertemu kedua kalinya..aku harus bisa berkenalan dengannya dan selanjutnnya kita lihat saja..