Amanda bergegas mendatangi tempat diselenggarakannya fashion show, disana sang manajer telah menunggu.
"Myura..akhirnya kau datang..masuklah ke kamar nomor 1 kau akan di rias disana"
Langkah panjang kakinya pun bergegas masuk kesana. Sudah ada 6 orang model yang sedang dirias, terlihat 1 kursi kosong ditengah dengan seorang penata rias yang langsung mempersilahkannya untuk duduk.
6 orang model yang melihatnya dari pantulan cermin besar dengan penuh bohlam lampu itu tersenyum padanya, mereka para model senior yang ternyata tidak sombong padanya.
Seorang model yang berada diujung sebelah kanan berteriak mengatakan sesuatu
"Myura, jika kau punya kekasih yang tampan dan banyak uang jangan pernah kau mengenalkannya pada kami atau yang lainnya karena bisa saja kekasihmu berpindah hati"
Amanda tak menjawab tak juga memberikan ekspresi karena wajahnya sedang dibersihkan tapi model yang disamping kirinya berdiri .. membalas omongan itu
"Kau menyindirku jalang, jika kau tidak suka padaku katakan secara privasi.. tidak disini!"
Dan perkelahian pun terjadi, awalnya saling melempar kata pedas dan lama kelamaan mereka saling jambak dan mencakar hingga berguling di lantai.
Para penata perias berusaha melerai mereka tapi sangat susah dikendalikan jika mereka berdua sama kerasnya.
Mendengar teriakkan dan keributan dalam ruangan ini, panitia penyelenggara langsung menghampiri dan 2 orang model itu di skors tidak bisa tampil hari ini karena berpotensi akan merusak acara.
"Kenapa wajahmu pucat Myura, kau tidak apa apa?" tanya si penata rias yang sedikit heran melihat perubahan ekspresi Amanda.
Amanda menggeleng karena sebenarnya dia merasa trauma seperti itu. Dia pernah diperlakukan kasar oleh Myura dan teman temannya saat di kampus hanya karena seorang cowok.
"Mereka seperti itu karena Marcus .. pria sialan.." cetus seorang Model yang berada disebelah kanan Amanda terlihat kesal
"Marcus Horisson " tebak Amanda karena dia mengenal nama pria itu
Stephanie membelalakkan matanya kaget "Kau mengenal pria itu..jangan bilang jika kau pun dirayunya" tanyanya intens menatap Amanda
Amanda hanya menghela nafas tanpa menjawab karena malas untuk menceritakan hal seperti itu dan dia tidak ingin ada yang mencari keributan dengannya gara gara pria playboy seperti Marcus.
"Dasar pria sialan..semua telah dirayunya" kesal Stephanie sedikit menyaringkan suaranya
Marcus adalah pria dewasa yang tampan, kaya, dan berbahaya karena dia adalah salah satu mafia terkenal negeri ini..sang pecinta wanita.
Setelah selesai di rias, semua model diberikan pakaian yang akan dipamerkan di khalayak umum diluar sana.
Para pecinta fashion yang selalu ingin tampil gaya setiap waktu telah menunggu penampilan mereka.
Perancang busana mendatangi mereka melihat secara keseluruhan tampilan model sebelum tampil diatas panggung. Akan ada 3 kali ganti pakaian untuk setiap model dan tentunya sedikit merepotkan.
"Now girsl Show it" Teriaknya saat dikira sudah pantas dan dapat memikat para shoppingholic diluar sana.
Musik pun berdentam tanda model siap keluar. Para model berbaris rapi untuk berjalan ke depan.
Wajah angkuh, langkah tegap dan pasti menghentak lantai, berlenggok diatas panggung, semua penonton bertepuk tangan saat model keluar satu per satu.
Wajah cantik dipadukan dengan warna kulit variasi, ada yang berkulit putih pucat, hitam, cokelat terang dan bahkan ada yang bercorak karena kelainan hormon .. itu jenis kulit yang mempunyai estetika tersendiri.
Dengan mantap Amanda berjalan dan saat sampai diujung panggung seorang pria telah menunggunya dengan sebuket mawar di tangannya lalu memberikannya pada Amanda yang berpose di depan.
"Thank you" ucap Amanda dengan senyum tipisnya dan pria itu memberikan kecupan mengudara kepadanya.
Sontak itu jadi makanan empuk para paparazi pencari berita..kilatan lampu blitz menyorot dan menjepret mereka berkali kali.
"Marcus sialan, aku pasti akan dibenci model lain" gumam Amanda dalam hati dan berharap tidak ada yang menyerangnya hanya gara gara si mafia ini.
***