Pada hari lain, semua teman mou tidak lagi heran jika ia menjadi rangking 1 di sekolahnya, selama smester 1 di tahun keduanya sekolah ia telah mempelajari segala pelajaran yang ia temukan.
pada hari itu, hari minggu seperti biasa setelah acara muhadatsah, adalah bersih-bersih asrama oleh siswa -siswa penghuni asrama, Adam dan Mou terlihat bersama membersihkan area Kamar mandi putra.
" eh dam, abis ini lu latihan ping-pong kan? gua ikutan lah, bosen gua gak ngapa-ngapain, "
memang setelah acara bersih-bersih selesai siswa asrama di bebaskan dari kegiatan apapun, ada yang tidur, ada yang pergi ke pasar, ada yang belajar, juga untuk atlit seperti adam akan ada sesi latihan dan sparring.
mou yang di kehidupan lalu juga suka olahraga merasa ingin menjajal kemampuan baru tubuhnya itu, karena ia menemukan saat bermain sepakbola, ia bisa melakukan gerakan-gerakan rumit yang ia ingat dulu, dan tubuhnya pun merespon dengan cepat apa yang otaknya perintahkan.
" ya udah, ayuk aja gua, sapa tau lu jenius juga maen ping-pong ya kan... "
adam pun tau mou juga jenius dalam berbagai hal, tapi dia belum pernah melihat mou bermain tenis meja selama ini, adam pernah bermain bersama mou sekali selama tahun pertamanya, dan menurutnya permainan mou di bawah rata - rata permainkan dengan kata lain, buruk.
setelah selesai acara bersih-bersih, mou dan adam mengganti pakaian nya menjadi pakaian olah raga dan menuju lapangan tenis meja,
disana Adam mulai mengajari teknik-teknik tenis meja, seperti servis, Smash, dan block, mengajari juga teknik chop serta footwork nya.
Adam sangat terkejut, Mou bisa menguasai semua teknik yang di ajarkan adam, Bahkan teknik servis melengkung andalanya pun bisa di kuasai dengan baik,
servis melengkung andalan milik adam Adalah, servis yang akan berbelok jika di terima oleh lawan dengan tidak baik, belokan itu akibat dari putaran bola yang sangat cepat dikarenakan gesekan oleh karet raket ping-pong itu sendiri.
" anjir,.... lu bisa servis gua boy, wah salah gua ngajarin lu semua teknik gua, "
adam merasa terkejut dan sedikit menyesal, tapi juga merasa senang kawan baiknya itu bisa bermain ping-pong pada level yang sangat baik.
" haha yaudah sih, ntar gua traktir, itung-itung rasa terima kasih gua buat lu yang udah ngajarin ping -pong "
tak berapa lama setelah mou dan adam ngobrol, kakak kelas angkatan ke 3 telihat datang menghampiri mereka dan berkata
" uy mou, main ping-pong juga lu, ? emang bisa? ping-pong itu gak semudah yang lu bayangin boy "
merasa sedikit tidak enak mendengar dengan ejekan kakak tingkatnya itu, mou Punya ide untuk menjajal kemampuanya yang baru saja ia pelajari.
" haha ya namanya juga belajar kak, bisa enggaknya main kan belum di coba, nah gua barusan belajar sama adam nih, gua pengen jajal main sama lu kak, itung-itung separring lah"
pernyataan mou seperti angin segar bagi adam, karena adam tau, selama ia mengajari mou ping-pong, mou bisa menyerap semua teknik dan membaca taktik lawan dengan sempurna, yang mengerikan lagi, mou bisa menerapkan dan meng improvisasi teknik teknik dan takitk tersebut.
" Haha oke boleh juga tuh ide lu "
Merasa pancinganya berhasil mou merasa senang, dan tersenyum lalu menambahkan,
" tapi kak cuman maen aja kan gak seru, gimana kalau di tambahin sedikit taruhan? "