»Quest Event: Pembasmian Goblin - Selesai«
Berhasil membasmi semua goblin, penduduk desa Balle telah terselamatkan. Quest selesai.
Goblin 050/???
-Hadiah: Zist, Exp, dan Reputation
[ Membunuh 50 goblin, 50 silver Zist didapatkan ]
[ Membunuh Goblin Chief, 10 gold Zist didapatkan ]
"Sepuluh gold, berarti 10.000 silver kah ... tidk buruk."
[ Exp +++ ]
[ Reputation +500 ]
[ Anda telah naik level 9 » 10 ]
[ Kedekatan dengan Kapten Gordon +40% ]
"Kedekatan ini ... kurasa agak berlebihan," batin Zen.
Semua player dan prajurit merasa lega dengan berakhirnya quest, mereka akhirnya bisa bernafas santsi setelah beberapa saat terjebak dengan puluhan goblin di hutan.
Zen berada di hadapan mayat goblin chief dan goblin mage. Dia merasa aneh, seharusnya game memiliki sistem hierarki diantara monster.
Yang dimana bawahan akan melindungi pemimpin. Tapi untuk kasus dihadapannya, malah terlihat sang pemimpin yang berusaha melindungi bawahannya.
Goblin hanyalah monster dengan kecerdasan rendah, hampir mustahil hal itu terjadi. Jadi kemungkinan pasti ada sesuatu yang istimewa di goblin mage itu.
"I-ini ..."
[ Mendapatkan skill book Potion Creation, apa anda ingin mempelajarinya? ]
Tanpa pikir panjang Zen pun menjawab, "Ya."
"Sepertinya aku sangat beruntung kali ini. Siapa yang menyangka kalau goblin akan memiliki hal seperti ini, ini seperti menemukan berlian di tumpukan tembaga."
....
Pembasmian goblin telah usai, sekarang para NPC sudah bisa lebih tenang saat pergi ke hutan. Ya, walaupun jumlah monster maaih tetap banyak, tetapi setidaknya untuk sekarang sudah mendingan.
Para player pun juga senang mendapatkan hadiah mereka. Zen memutuskan untuk menghabiskan beberapa waktu di kota Ashround, bahkan dia juga sering diajak mengobrol oleh Gordon.
Zen sampai tidak bisa membedakan apakah Gordon itu NPC atau karakter. Sifatnya terlalu natural untuk dikatakan hanya sebuah NPC. Dan saat ini Zen sedang hunting bersama dengan Chiba dan Gill.
"Zen menunduk!!"
Beberapa anak panah melesat dan mengenai tubuh seekor beruang. Beruang itu pun meraung kesakitan.
"Chiba, kita habisi dia bersama," ucap Zen yang melesat berasama Chiba. Mereka memberikan sebuah tebasan mematikan tepat di leher beruang itu, dan berakhir membunuhnya.
"Seperti biasa kalian berdua memang cepat."
"Tidak, Zen lah yang lebih cepat."
"Kau juga Chiba dan Gill, akurasi menembakmu semakin meningkat."
"Haha, tentu saja. Karena aku Gill yang hebat," ucapnya dengan membusungkan dada dan tawa yang cukup menjengkelkan.
Dua orang yang lain hanya bis menghela napas melihat perilaku teman mereka ini.
"Jadi tujuanmu selanjutnya kemana Zen?" tanya Chiba.
"Mungkin aku akan ke pulau Mesaia."
"Eh? Ke pulau tengah itu? apa kau yakin?" Gill berusaha memastikan.
"Yap, aku penasaran dengan menara yang ada di sana. Lalu apa yang akan kalian berdua lakukan?"
"Aku dan Gill sebenarnya berencana akan membentuk sebuah guild."
"Guild? tapi kan ..."
"Kami tau kalau fitur itu belum ada, bisa dibilang kami akan membentuk pondasi guildnya saja. Dan akan membuatnya saat fitur itu benar-benar ada." jelas Gill.
"Ohh ... ya ... walaupun aku bukan player yang tertarik dengan guild, kudoakan guild kalian akan menjadi yang teratas."
"Terima kasih Zen," ucap Chiba
"Sayang sekali, padahal kami ingin mengundangmu." Gill merenggut kecewa.
"Sudahlah Gill, Zen pasti punya tujuan tersendiri."
"Aku tau, aku tau, baiklah sekarang ayo kita ke restoran. Zen yang bayar."
"Oi kenapa aku yang bayar?"
"karena baru saja mendapatkan hadiah utama quest kemarin, kan ...."
"Cihh ...." Zen hanya bisa mendecakkan lidahnya.
Gill menyeret Zen dengan merangkul pundaknya, sedangkan Chiba mengikuti mereka berdua dengan tenang.
"Ngomong-ngomong apa nama guild kalian?" tanya Zen.
"Hehe, kau akan terkejut. Namanya adalah Fanbase Gill yang Tampan."
"Ugh ... bisa dipastikan tidak ada yang akan bergabung. Dan jika ada yang gabung, kewarasan mereka harus dipertanyakan," ujar Zen yang memutar matanya.
"Ehh ... tidak mungkin, pasti akan ada yang bergabung karena mereka pasti terpana dengan ketampananku."
Mereka berdua terus-terusan berdebat di sepanjang perjalanan, dan Chiba masih tetap tenang mengikuti mereka dari belakang. Baginya ini seperti mengawasi dua anak nakal.
....
Di beberapa tempat, banyak player yang sudah memperhatikan Zen. Zen tidak tau kalau seluruh pertarungan di quest itu telah direkam oleh sistem.
Dan sepanjang event, sistem telah menyiarkannya secara langsung di website A-World. Disana bukan sekedar tempat mencari guide atau tempat berdagang.
Karena di sana juga bisa menjadi pusat informasi game berjalan. Yah website ini juga dianggap seperti media sosial pada akhirnya, dan avatar game dianggap sebagai identitas akunnya.
Arka yang terduduk di depan monitor komputernya, dia baru saja menyadari kalau siaran langsung event itu sangat menghebohkan.
"Yang benar saja. Siapa yang akan menyangka kalau akan direkam saat ditengah-tengah pertarungan. Huh ...." Arka hanya bisa menghela napas melihat keadaan.
Total viewsnya sudah mencapai jutaan, dan jumlah komentarnya juga meledak-ledak. Bahkan ada beberapa komentar yang membuat Arka tertarik.
T² : Bukankah player dengan katana itu sangat hebat?
Vlo : Pria dengan katana itu sangat cepat.
Bark : Ohhh ... lihat itu! Ada goblin Shaman.
Metja : He ban**at kok gw ngelag.
Tlol : Woe jangan toxic anj***
"Ohh ... ada juga yang bertingkah seperti ini ternyata."
Avalein : Apa kalian tidak merasa aneh dengan goblin yang membawa potion dengan jumlah banyak?
Rein : Dan lihat juga pria dengan katana itu! Dia seorang pengguna pedang tapi dia bisa melempar tombak dan pisau dengan sangat baik.
"Dua ini cukup teliti, menarik."
Selain di kota Ashround, ternyata kota lain yang merupakan kota awal bagi player baru juga sedang terjadi sebuah event.
Contohnya kota Whindall yang berada di kerajaan Heart. Disana telah terjadi serbuan dari monster bernama Spidercrab.
Monster itu datang dari laut bagian selatan kota Windhall. Memiliki wujud kepiting dan mampu mengeluarkan jaring layaknya laba-laba.
"Pasti susah bertarung di dekat laut. Untung saja di tempatku hanya gerombolan goblin. Aku tidak bisa membayangkan kalau harus bertarung di dekat lautan, jika tiba-tiba ada ombak besar yang datang.... Huh, membayangkannya saja menakutkan."
Sekedar fakta, Arka sangat benci dengan yang namanya ombak besar pada lautan. Itu membuatnya trauma saat perjalanan sekolah, dia pernah hampir tenggelam di laut karena ombak.
"Oh ya, aku ingat kalau aku dapat sebuah buku skill untuk membuat potion. Sepertinya ini bisa menjadi ladang usahaku yang pertama dalam game."
Potion adalah item wajib untuk bertahan hidup di game. Dan sekarang avatar Arka telah memiliki skill untuk membuat hal itu.
Arka terpikirkan sesuatu. Mungkin dia bisa membuat bisnis berjualan potion untuk mendapatkan uang yang lebih banyak.
Arka mencoba melihat rata-rata harga potion di trade market, dan ternyata itu cukup tinggi. Apalagi permintaannya juga sangat banyak, atau ada kemungkinan tidak akan berakhir.
"Aghh ... sepertinya untuk hari ini cukup sampai sini saja. Aku akan tidur dan besok sepertinya hari yang bagus untuk berolahraga, tubuhku sudah semakin kaku," ucap Arka sambil meregangkan tubuhnya, dan berakhir pergi ke tempat tidur.