Gin yang mendengar tawanya semakin geram dan makin ingin menebasnya, tapi Gin menanyakan nama pria itu dulu.
Gin : siapa namamu
? : namaku menma , memang kenapa ngepans
Gin : bukan aku hanya ingin mengukir nya dengan darah mu (benar benar tak tahan)
Gin lakaget berusaha menghindar tapi ia tetap terkena serangan dari Gin, Gin menyerang tanpa henti, gerakan nya seperti elang yang siap menyambar mangsanya, Menma tersenyum jahat lalu tak lama saat Gin hendak menebas Menma, Menma menghindar dan mengeluarkan pisau kecil lalu menancapkan ya pada kaki Gin, Aina yang melihat Gin tak tahan, Aina tiba-tiba berlari dan memukul dengan pegangan katana, dan membawa Gin pergi, Menma tersenyum licik dan kembali masuk kedalam bangunan tua tersebut, disisi lain Gin dan Aina bertengkar
Gin : kenapa kau menghentikanku
Aina : kan kaki kamu udah berdarah Gin pasti susah buat bergerak, dan kamu bakal kalah, kamu juga nyimpen emosi di setiap ayunan katana nya, kalau kamu mau menang jangan pernah ada emosi di setiap ayunan katana, buatlah seolah olah kamu tidak kesal dan menyimpan dendam
Gin : tapi kan
Aina : tapi apa hah
Gin : oke aku yang salah
Aina : yaudah ayo ke dokter
Gin : iya iya
lalu Gin di periksa kakinya tak apa apa tapi Gin harus istirahat selama satu Minggu, Gin yang mendengar itu langsung kesal karena ia tak ingin membuang banyak waktu ia ingin segera Menma tapi Gin berfikir kalau ia tak mendengar kan dokter ia tidak bisa mengalahkan Menma lalu Gin mengiyakan apa yang dikatakan dokter, ia juga melatih emosi nya ia belajar untuk menahan marah.
______________________________________________
NAH NANTI EPS BERIKUTNYA GIN LAWAN MENMA TAPI SISTEM NYA BEDA AYUK BURUAN VOTE MAKASIH THANKS FOR READING