Chereads / Bukan Hati Biasa / Chapter 4 - Snow Spray Istimewa

Chapter 4 - Snow Spray Istimewa

Tapi Angga yakin kalo Dia gak akan nyesel sama keputusannya itu.

Hingga suatu hari ada masalah yang membuat Angga harus pindah dari sekolah.

"Anggara Adelard, dan Shasa Billa, ditunggu diruang Bidang Kesiswaan" Suara dari Speaker sekolah memanggil nama Angga dan Shasa

"Shaa!, Loe dipanggil ke ruang BK tuh. Ada masalah apa emang?" ucap putri (teman sekelas Shasa)

"Hah!? serius? ada apa ya?" Shasa merasa heran

"Mana gw tau, udah cepet sana!" Suruh Putri

(Shasa langsung bergegas mendatangi ruang BK)

Tok tok (Shasa mengetuk pintu ruangan yang paling tidak disukai pelajar)

"Masuk" Sahut Guru BK

"Permisi pak, ada a.....pa yah Pak" Shasa terkejut ketika melihat Angga dan Ayahnya yang sudah duduk berharapan dengan guru BK yang terkenal Killer itu.

"Duduk Sha, Saya hanya ingin Kamu menjadi saksi atas keputusan Angga untuk pindah dari sekolah ini" Jelas Guru BK

"Loh!? Angga mau pindah?" Tanya Shasa dengan terkejut

"Angga, apa Kamu sudah yakin ingin keluar dari sekolah ini?" Tanya Guru BK pada Angga

"Saya sudah yakin pak" Jawab Angga

"Padahal Saya sudah kenal baik loh sama Ayah kamu, betul kan pak?" Tanya Guru BK pada Ayah Angga yang kebetulan adalah seorang Guru juga

"Iyah betul itu, huftt, Saya sudah bertanya soal keputusan Angga, tapi Angga tetap bersikeras ingin pindah sekolah"

"Yasudah, kalo begitu Kamu tanda tangan disini yah" Ucap Guru BK sembari menyodorkan surat pernyataan pengunduran diri pada Angga.

Angga pun menandatangani nya, dan Ia dinyatakan resmi keluar dari SMP tersebut.

Shasa pun hanya terdiam tak percaya atas keputusan besar Angga. Tiba-tiba kaki Shasa terasa lemas, Shasa langsung pamit meninggalkan ruang BK

sesampainya dikelas Shasa menjatuhkan dirinya ke lantai, Ia tidak dapat membendung air matanya lagi, keputusan Angga membuat Shasa merasa kehilangan semangatnya.

"Shaaa! Loe kenapa?" Tanya putri

(Shasa hanya terdiam dan terus menangis)

"Shaaa! Jawab doooong" Tanya putri yang nampak panik dan menahan tawa

"A...A....Angga pin...dah se...ko..lah put" Jawab putri dengan terbata-bata.

"Hah!? Serius? tapi ko tadi gw liat Angga sih?"

Shasa masih terus menangis tidak menghiraukan pertanyaan Putri

"Yaudah ga apa-apa, walaupun Angga pindah kan rumah Kalian deket" Putri berusaha menenangkan Shasa.

"i....iya put" jawab Shasa

Awalnya Shasa merasa sangat sedih ketika mengetahui bahwa Angga akan pindah sekolah, Shasa selalu merasa ada yang kurang setiap pergi ke sekolah bersama teman-teman yang lain.

Setelah itu, Shasa tidak pernah lagi bertemu dengan Angga.

Tahun pertama Sekolah Menengah Pertama adalah tahun yang menyakitkan untuk Shasa

Tapi seiring berjalannya waktu Shasa bisa melupakan Angga secara utuh,

Shasa kembali menemukan seorang yang mampu mengisi masa SMP nya, Pria itu bernama Zidan.

ZIdan baik banget sama Shasa, Dia sayang sama Shasa sepenuh hati kayanya. berawal dari Zidan yang rutin menghalangi dan memanggil Shasa dalam perjalanan menuju kantin. Shasa pun mulai tertarik pada Zidan meskipun awalnya Shasa sangat amat merasa terganggu atas tingkahnya.

(sosok yang mandiri dan pemberani, tapi keberaniannya menjadikan Dia sosok yang mengerikan.)

Dia adalah orang yang berdiri paling depan ketika ada tawuran antar pelajar pada saat itu. Dan itu sangat mengerikan bagi Shasa.

Tapi Shasa bangga pada Zidan, karena dibalik semua itu, Zidan sangat menyayangi Shasa. Dan kata orang Shasa berhasil mengubah pribadinya menjadi lebih baik.

******

Shasa sangat menyayangi Zidan, Shasa selalu ingin membelikan apapun yang menurutnya cocok untuk Zidan.

Pernah Suatu hari Shasa membelikan jam tangan untuk Zidan, jam tangan pilihan Shasa yang cukup mahal untuk kantong pelajar.

ketika bel istirahat berbunyi, Shasa dan Putri bergegas mencari Zidan yang sudah pasti berada di kantin. Akhirnya Shasa bertemu dengan Zidan.

"Dan, nih" Shasa menyodorkan jam tangan yang dibelinya untuk Zidan

"Apa nih?" Tanya Zidan sembari meneliti jam pemberian Shasa

"Gak deh, gausah, udah pegang aja!" Zidan menolak dan mengembalikannya pada Shasa

"Yah kenapa? ko gamau? pegang Dan, Aku udah beli ini buat Kamu" ucap Shasa dengan raut wajah yang telah berubah

Zidan kembali mengambil jam itu dan meneliti lagi, Kemudian Zidan langsung menjatuhkan jam itu dengan sengaja didepan Shasa.

"Gak ah, tuh liat jam nya jelek, udah lecet" Ucap Zidan pada Shasa dengan santainya

Shasa pun sangat terkejut atas apa yang dilihatnya barusan, Shasa langsung mengambil jam itu dan langsung melemparnya lagi dihadapan Zidan, sampai seisi kantin ikut menyaksikan kejadian itu. Shasa yang merasa amat sangat sakit hatipun langsung beranjak meninggalkan Zidan

"ZIDAN!! GA ADA OTAK BANGET LO JADI MANUSIA" Ucap Putri yang tak habis fikir pada Zidan dan langsung mengikuti Shasa.

"Shaaa! Tungguin" Putri meneriaki Shasa yang terus berlari kearah kelas

Shasa pun terus berlari sembari menahan air matanya dan mengabaikan Putri.

Meskipun begitu, Shasa tetep memaafkan Zidan walaupun sering kali terlintas ingin meninggalkan tapi Zidan selalu beralasan untuk tetap mempertahankan Shasa.

Dan kejadian itupun berlalu begitu saja

******

tak terasa Shasa sudah kelas 3 SMP dan hampir 2 tahun Shasa jalani bersama Zidan dengan segala rasa kecewa yang Shasa biarkan berlalu.

Setelah kelulusan SMP, sekolah pun diliburkan. Zidan menghilang tanpa memberi kabar apapun pada Shasa.

Meski begitu, Shasa menjalani hari liburnya dengan mengikuti organisasi didaerahnya, ketika pelantikan organisasi tersebut Shasa terkejut dan terdiam ketika melihat sosok Angga.

Angga yang juga melihat Shasa pun langsung menghampiri Shasa, dan Dia berbisik di telinga Shasa.

"Maafin gw ya!" Bisik Angga di telinga Shasa

Teman Shasa yang melihat kejadian itu pun sontak meledeknya, karena hubungan Shasa dan Angga yang dulu memang diketahui oleh banyak orang, mulai dari teman-teman, ibu-ibu, anak-anak, dan guru-guru, didaerahnya.

dan Shasa hanya terdiam tidak bisa berkata apapun. Entah hati Shasa seketika sangat senang, karena itu kali pertama Shasa berbicara dengan Angga lagi.

******

Setiap malam ada kegiatan rapat untuk mempersiapkan suatu acara di organisasi tersebut. Dan lagi-lagi Shasa senang ketika Angga yang selalu bersedia menjemputnya untuk pergi bersama.

Semenjak itu Angga selalu mengantar jemput Shasa setiap ada kegiatan di organisasi tersebut.

Awalnya Shasa takut jatuh hati lagi pada Angga, namun perlakuan Angga membuat Shasa kalah atas perasaannya sendiri, dan akhirnya Shasa kembali luluh.

Hari acara tersebut tiba, acara tersebut dilakukan selama 3 hari 2 malam, kebetulan malam kedua bertepatan dengan hari ulang tahun Angga. Dan Shasa berencana untuk memberi kejutan untuk Angga.

00:00 a.m

Shasa membawa snow spray dan menemui Angga yang sedang mengedit di teras, kemudian Shasa menyemprotkannya pada Angga sembari menyanyikan lagu selamat ulang tahun dari jambrud.

"Yeyyy! Selamat ulang tahun Angga, Wish You All The Best ya!" ucapan Shasa untuk Angga

Angga terkejut dan senyumnya langsung merekah ketika snow spray mengotori rambut dan wajahnya.

"Yaampun makasih ya, Loe orang pertama yang ngucapin ini sama gw" ucap Angga sembari membersihkan Snow Spray dari rambutnya

"hehe, iya sama-sama, sekali lagi selamat ulang ya Ngga" Jawab Shasa

Dan Shasa senang ternyata dirinya adalah orang pertama yang mengucapkannya pada Angga. Malam yang berbahagia itu terasa begitu singkat dihabiskan dengan berbincang dan berfoto ria.

******

Keesokan harinya acara sudah selesai, dan Angga mengantarkan Shasa pulang,

"Sha! Yuk balik." Ajak Angga

"Eh sebentar ya, gw pulang dulu" ucap Angga yang langsung berjalan menuju rumahnya yang kebetulan tidak jauh dari lokasi acara

(Angga pun datang dengan membawa motor hitam kesayangannya)

"Yuk, Sha!" Ajak Angga

Shasa tersenyum pada Angga dan langsung menaiki motornya.

Akhirnya Shasa sampai dirumahnya, dan Angga langsung berpamitan untuk pulang.

"Sha, Gw langsung pulang ya" Ucap Angga

"Oke Ngga, makasih ya" jawab Shasa

"Iya sama-sama, Dah..."

"Dah..." Shasa melambaikan tangan dan Angga langung melajukan motornya.

kemudian Shasa dan Angga berencana untuk mengadakan reuni angkatan Sekolah Dasar, Shasa langsung membuat grup angkatan dan mengumumkan rencananya dengan Angga.

Beberapa teman pun ikut membantu mempersiapkan acara reuni tersebut. Mulai dari menagih biaya pada setiap orang, dan memikirkan menu hidangannya.

Shasa selalu berboncengan dengan Angga kemanapun, Setiap hari Angga datang kerumah Shasa untuk mempersiapkan acara tersebut, bahkan hanya untuk joging dan mengobrol saja. Dan itu membuat Shasa dan Angga semakin dekat.

Ditambah lagi dengan Angga yang sering memposting foto bersama Shasa diakun sosial media nya. Dan diiringi dengan komentar teman-temannya yang men cie-cie kan mereka.

Walaupun Angga mengetahui hubungan Shasa dengan ZIdan, tapi kedekatan Shasa dan Angga terus berlanjut sampai mereka Masuk ke Sekolah Menengah Kejuruan, dan Angga memasuki sekolah yang sama lagi dengan Shasa.

Angga mengambil test masuk gelombang pertama sedangkan Shasa mengambil test masuk gelombang ke dua.

******

Ditengah rasa bahagianya dengan Angga, tiba-tiba Zidan datang lagi tanpa rasa bersalah karena telah menghilang tanpa kabar. Dan Zidan belum mengetahui kedekatan Shasa dengan Angga.

Walaupun Zidan menghilang namun dia tetap menyayangi Shasa, karena rasa sayangnya Zidan memilih sekolah yang sama dengan Shasa

Hari untuk melakukan Test masuk gelombang 2 tiba, Zidan mengajak Shasa untuk berangkat bareng.

Tapi Zidan telat menjemput Shasa. Awalnya Shasa tetap menunggu Zidan, tapi Shasa berfikir bahwa ini adalah hari test masuk pertamanya di sekolah baru.

Dan Shasa memutuskan untuk berangkat lebih dulu bersama teman-temannya.

Setelah berkumpul dilapangan dan mendengarkan arahan dari pihak sekolah, Para calon murid baru pun langsung beranjak mencari ruang test nya masing-masing.

Kebetuluan Shasa dan Zidan satu ruangan test. Gak lama setelah test dimulai, Zidan datang dan memasuki ruangan test tanpa menggunakan sepatu. Sontak Dia menjadi pusat perhatian bagi peserta yang lain.