Aya tidak menyangka bahwa dirinya hampir saja melakukan sebuah kesalahan besar. Aya tidak tahu bahwa maksud Tian menginginkan dirinya adalah menginginkan sesuatu yang Aya lindungi mati-matian di dalam hidupnya. Beruntung Aya segera tersadar dari rayuan setan itu dan meminta Tian untuk segera pulang.
Sudah satu jam lebih sejak mereka kembali ke rumah Aya. Aya sudah selesai mandi dan memakai pakaian hangat. Namun sudah lebih dari setengah jam, Tian tidak kunjung keluar dari kamar mandi. Aya bahkan tidak mendengar suara guyuran air. Tidak tahu apa yang Tian lakukan di dalam sana.
Aya berjalan mendekat ke arah pintu kamar mandi setelah menyiapkan pakaian bersih di ranjangnya. Dengan ragu Aya mengetuk pintu itu dengan perlahan.
"Yan, kamu enggak apa-apa? Kenapa lama sekali?"