Dengan cepat Tian kembali melajukan mobilnya pergi dari halaman gedung kantor Aya. Mereka harus segera pulang karena saat ini langit sudah sangat gelap.
"Kamu beneran lagi nganggur ya Yan." Tian tertawa keras. Sedangkan Aya mengernyit saat melihat Tian tertawa seperti itu, Aya kan hanya ingin tahu dan membuka percakapan. Sekaligus menyembunyikan kegelisahannya tentang mimpi itu.
"Jangan tanya ya, memang sedang seperti ini keadaan firmaku. Ini semua gara-gara firma baru yang sialan itu." Gerutu Tian, namun masih sambil menunjukkan senyuman. Seakan masalah yang tengah dihadapinya saat ini bukanlah masalah yang besar.
Aya menatap Tian dengan penasaran. "Firma yang mana?"
"Firma baru itu satu lingkungan sama tempat kerjamu Ya." Aya mengernyit heran, Aya memutar ingatannya mencari firma hukum yang Tian maksud.