"Bilang ke aku ulah siapa ini?" Bentak Cicil pada semua orang yang ada di ruangan ini. Sontak Bram dan Rehan menunduk dia, mereka mengoreksi sendiri apa yang mereka lakukan.
Aya menggelengkan kepalanya menyadari kemarahan Cicil yang snagat membeludak. Aya tidaak ingin kedua anak remaja yang berwajah pucat saat ini mendapatkan marah. Namun karena Aya tidak menjawab, Indri akhirnya menunjuk Rehan dan Bram saat Cicil bertanya melalui tatapan matanya.
"Bisa-bisanya kalian ribut di tempat kerja ya?! Aku tahu kalian masih belum dewasa, tapi tolong bedakan mana urusan pribadi dn urusan pekerjaan. Kalian harus bisa bedakan itu!" Aya bangkit dan memegang tangan Cicil agar berhenti memarahi keduanya. Namun Cicil tidak menyerah dan kembali memarahi keduanya. Hingga...
Braak!
Aya pingsan.
"Aya!"