"Cicil memang suka gitu ya kalau sama kamu Ndri?" Tanya Aya pada Indri setelah Cicil kembali bekerja ke kantornya sendiri. Kini hanya mereka berdua lagi di ruangan ini. Jadi Aya yang penasaran langsung menanyakannya.
"Iya, kan aku cuman penulis kecil. Cuman kok akhir-akhir ini lebih dingin dari dulu." Aya hanya menganggukkan kepalanya meski masih tidak mengerti arah maksud dari perkataan Indri.
"Eh masa sih? Coba deh kalau terkenal. Apa dia bakal kayak gitu?" Ujar Aya sambil berpikir. Jari telunjuknya menyentuh dagu. Aya penasaran. Apakah Cicil benar-benar orang seperti itu? Bukan bermaksud sombong, tapi jika memang benar itu artinya karya Aya cukup bagus bukan?
"Kamu juga hari ini pendiem banget Ya. Kamu lagi ada masalah?" Tanya Indri. Aya segera menghembuskan nafas panjang. Aya meregangkan tangannya ke atas.