Aya merasakan hawa dingin. Apa mungkin karena Aya tertidur di pinggir kolam renang. Kalau begitu Aya harus segera bangun dan membuka mata. Pindah tempat, agar tidak masuk angin kan?
Aya terkejut bukan main saat melihat langit malam yang menjadi pemandangannya pertama kali saat membuka mata, bukannya langit sore yang berawan. Bahkan saat Aya menghembuskan nafas, Aya bisa melihat kepulan uap dari nafasnya yang dingin.
Kemudian Aya mulai merasakan ada rasa sakit yang menjalar di tubuhnya. Satu, bukan rasa sakit yang sangat banyak dan bertubi-tubi mulai terasa. Ada apa ini? Aya menoleh dan melihat ada sebuah syal berwarna merah tergeletak di atas salju putih. Kemudian Aya menoleh ke sisi lain.
Silaunya sangat indah. Silau dari cincin yang di gunakannya begitu sangat indah. Cahaya itu terpantul dari lampu jalanan. Rasa sesak dan kesedihan mulai Aya rasakan saat melihat sosok yang terbaring lemas di sana.
"Tian." Lirih Aya.
*