"Ma, kalau ada apa-apa. Langsung telepon Tian atau enggak salah satu dari kita ya?" Pesan Tian sebelum benar-benar keluar dari rumah ini.
"Iya." Jawab Mama Tian sambil menyunggingkan senyuman. Sedari dulu ia sudah tahu, kalau anaknya yang satu ini cinta mati dengan Aya.
Mama Tian juga sudah menganggap Aya sebagai anaknya. Untuk itu saat Tian memintanya untuk menjaga Aya yang sedang sakit, mama Tian menyanggupinya dan menyetujuinya tanpa syarat. Di karenakan Mama Tian adalah tetangga lama Aya, Mama Tian tahu sedikit tentang kisah kelam masa lalu Aya. Hal itu tidak membuatnya benci, melainkan membuat Mama Tian merasa ingin merawat Aya.
Setelah memastikan ketiga anak tadi sudah pergi, wanita paruh baya itu berniat masuk ke kamar Aya dan hendak memeriksa kondisi Aya. Sungguh sebuah perasaan yang kuat.
