Aya menyeruput teh panasnya sambil memperhatikan situasi sekitar. Tidak, tepatnya Aya berada di depan rumahnya. Sore yang cerah untuk memata-matai rumah yang ada di depannya.
Sudah lebih dari dua jam Rara masuk ke dalam rumah itu. Ya, rumah Johan. Ini membuat Aya sedikit berpikir buruk. Katakan saja Aya memang belum mempercayai perubahan Johan yang begitu cepat. Yang Aya tahu dari mimpinya, Johan menyesal saat mendekati hari pernikahan.
Aya hanya berjaga-jaga saja di sini, takut terjadi sesuatu dengan Rara. Untuk itu Aya memutuskan untuk duduk di halaman depan rumahnya sambil menyeruput teh panas yang kini sudah menjadi teh dingin itu.
Aya tetap tenang, karena rumah itu terlihat tenang dan tidak terlihat ada cekcok seperti sebelumnya. Jika sampai ada suara seperti itu, mungkin Aya akan langsung bertindak.