"Ladies first dong... iya kan Bill"
Hari pertama dimulai nya permainan, dimulai dari pulau terpencil di tengah-tengah samudra pasifik. Dadu pertama di lempar oleh seorang wanita berparas cantik Alice, berharap lemparan pertama nya mendapatkan angka sesuai harapan nya. Di susul giliran ke dua oleh Jack, tujuan yang sempurna menjadikannya ingin mencoba mendominasi setiap wilayah sekitar.
"yess yes yesss.... 12!!"
"Jepang? hmmmm... boleh juga"
Jepang, destinasi yang cukup menarik bagi seseorang yang menyukai desain fashion. dengan gaya fashion yang nyentrik dan unik. Menarik nya, Jepang dikenal dunia dengan dunia teknologi yang serba ada, tapi dunia fashion nya pun secara mengejutkan malah menjadi perhatian dunia dan menjadi fashion style tingkat international. walaupun peringkat dan rating nya tidak menjadi top 3 dunia, namun gaya fashion nya selalu menjadi perhatian. bahkan fashion designer top dunia pun melirik dunia fashion nya jepang.
Bisa dikatakan Jepang adalah Amerika nya di asia, karena segala hal dapat ditemukan, mulai dari bidang budaya, kesenian, teknologi, bahkan kuliner sekalipun. tidak heran, Jepang menjadi pusat destinasi utama di asia.
Dengan hobi nya Alice yang senang dengan fashion dan belanja, menjadikan Jepang tempat hari pertama nya untuk memulai permainan, Dimulai dengan mendatangi toko fashion traditional Alice langsung membeli berbagai macam pakaian seperti Kimono. Didukung rasa penasaran nya yang belum pernah mencicipi kuliner Sushi, malah menjadikan sebuah kuliner sebagai hobi tambahan nya.
"Ku kira negara ini hanya berisi tempat-tempat pembuat robot dan motor aja.. ternyata disini menyenangkan...!! hey ajudan untuk hari ini, ku traktik semua yang ingin kamu beli. bersenang senanglah ok?!"
Bangunan pertama nya yang akan di bangun dalam permainan ini adalah Tokyo Tower. Sebuah Landmark sekaligus menjadi ibu kota negara. Suasana menjadi semakin meriah dengan gemerlap nya malam, menjadikan ibu kota semakin ramai dengan berbagai macam acara tempat hiburan dan penyakit Alice pun kambuh, semua tempat hiburan malam di kunjungi nya.
"Wah mantap, aku dapat Indonesia sekalian menjadi ladang bisnis yang baik.. hey Jack, ini target mu kan? hahaha.. sorry saya duluan"
Negara dengan penduduk terbanyak ke 3 di dunia, negara yang memiliki pulau, bahasa, dan suku terbanyak didunia menjadikan negara ini yang sangat menjadi pilihan terbaik untuk destinasi wisata alam dan budaya. dengan secara kebetulan Jeff memiliki urusan bisnis di negara itu. Indonesia merupakan pasar e-commers terbesar di ASEAN, sehingga membuat Jeff ingin mencoba bersaing di negara tersebut walaupun saingan besar nya yaitu perusahaan milik Jack.
"hmmmm... bali, disana disini Pura. sangat religius, seperti nya tempat ini bisa kujadikan tempat penyembuhan"
"tapi tempat hiburan disini banyak juga!!!! ahh engga, lebih baik ikut acara di tempat ini, lalu mencari hotel yang ada fasilitas tidur yang paling bagus.. oh tidak tidak.. baik, saya akan menginap di hotel yang ada Pura nya, akan ku buktikan pada si Jack kampret itu!!!"
Pemandangan indah, modern, dan religius bergabung jadi satu, membuat Jeff terpesona dengan Bali. Warga setempat yang ramah juga lingkungan yang begitu hangat di hari pertama nya serasa hidup, yang biasa nya menghabiskan waktu untuk tidur dan membuka komputer bisnis, menjadikan Jeff sebagai seseorang yang benar-benar berbeda dari biasanya. Menikmati waktu yang indah terasa seperti surga nya dunia.
"baiklah, Pura ini akan ku beli..."
Pura Ulun Danu Bratan, merupakan tempat iconic di Bali sekaligus menjadikan sebagai tempat Jeff menginap, tempat yang tepat untuk seseorang yang ingin mencoba merubah sifat buruk. Dibandingkan dengan pebisnis yang lain, Jeff lebih senang menjadi seorang yang menikmati waktu sendiri nya.
"wahh.. Australia, sepertinya cuma ada kangguru... ga ada yang bisa di lakukan di sana"
Nasib buruk dadu yang di lempar oleh Bill mendapat negara Australia, merasa bahwa negara yang akan di singgahi nya tidak tahu apa yang harus dilakukan membuat nya tidak senang. mengetahui bahwa Bill memiliki kebiasaan berbelanja yang lebih kearah elektronik dan hobi mengunjungi dunia malam, perasaan Bill semakin tidak bersemangat mengunjungi nya.
Penting nya memiliki tujuan dan menghasilkan adalah ciri khas nya seorang pebisnis, kondisi Australia yang tidak begitu ramai walaupun di perkotaan membuat nya malas melakukan sesuatu, Hari pertama nya yang tidak begitu bergairah membuat nya berpikir hingga sakit kepala.
"akan ku lakukan dulu tugas utama permainan ini, lalu akan ku lakukan hal lain..."
Begitu pusing nya Bill, membuat nya langsung menuju kota Sydney dan langsung membeli sebuah landmark Opera House ketika sampai di tujuan. Bingung dengan kegiatan selanjutnya, Bill langsung mencari kedai kopi terdekat yang ada di kota. Sejenak merenung dengan tujuan nya di kota itu, secara mengejutkan datang sekelompok pemuda sambil membawa selembar kertas.
"Apa berita ini benar? benar-benar hari ini?...."
Seketika Bill mencari informasi lanjutan mengenai kebenaran berita di internet, dan pergi dari kedai kopi tersebut. Perasaan Bill yang tidak bersemangat tiba-tiba kembali ceria, peralatan perang yang telah dia beli di mall kota sudah lengkap membuat nya langsung bergegas mencari hotel dan bersiap. Sepi nya kota di siang hari tidak seperti yang di bayangkan Bill sebelum nya, berbeda dari ekspetasi pertama, suasana di malam hari ternyata sangat ramai dan menyenangkan, acara khusus klub malam terbaik di Australia pada selebaran yang di baca membuat nya berantusias ikut.
Di lain waktu Jack mendapatkan angka dadu yang menuju ke negara India, tanpa basa basi di pendaratan nya langsung menuju tempat impian nya hotel Mumbai. Sangat di sayangkan prinsip idealis nya tidak seperti yang di harapkan, kondisi masyarakat yang tidak terlalu mementingkan atasan membuat nya frustasi, semua perintah yang Jack berikan percuma. Ditambah mayoritas penduduk yang sedikit keras kepala dan berani berdebat dengan atasan menjadikan hotel Mumbai yang di beli malah diserahkan pada ajudan nya.
"oi Jeff, gimana kondisimu disana?..."
"halo moderator, saya menyesal tidak mengambil Russia..."
Kondisi buruk bukan hanya di alami oleh peserta sebelum nya, bahkan Jack dapat dikatakan lebih buruk. kehidupan di India keseharian nya gemar bernyanyi membuat nya selalu hampir pingsan. Juga masyarakat yang tidak merasa malu dan canggung dengan pendatang baru membuat Jack risih dengan situasi tersebut.
"hei... saya tidak kenal kalian, tolong saya ingin istirahat..."
"tolonglah, saya ingin istirahat.. saya sudah kenyang kenapa kalian selalu menawariku makanan"
Sebenarnya, kehidupan di India sangat baik hanya saja kepribadian Jack yang tidak begitu terbiasa dengan orang asing membuat nya terasa negatif, kehidupan India yang pernah di liat di layar televisi ternyata sama persis yang dilihat Jack.
"hahaha.. terimalah kenyataan nya Jack, nikmatilah..."
Satu-satu nya hiburan bagi Jack hanya bertemu dengan teman lama nya bertetangga di kampung halaman, suka duka keluh kesah yang di alami dari pertama berbisnis hingga saat ini diceritakan semuanya. teman lama nya yang sudah sekian lama tidak bertemu hingga terharu mendengar semua cerita.
Hanya Michael yang memiliki kehidupan normal dan beruntung nya mendapatkan tempat yang sesuai dengan bakat nya, dadu lemparan nya membawa ke Singapore tempat nya berbisnis terbaik di ASEAN. Kehidupan nya begitu normal, dengan bekal berbisnis nya hampir setiap perusahaan didatangi. Melakukan rapat di setiap tempat agar kemenangan permainan monopoly ada di tangan nya. Satu hal yang menghalangi Michael adalah hal yang tidak dapat di tolak olehnya, dan menurut nya adalah suatu kewajiban.
Prinsip hidup nya telah ia tanam sejak masih kecil hingga saat ini, hingga hal tersukses nya dalam berkarir selalu berbicara tentang prinsip nya.
"Iya mah, papah lagi meeting loh.. jangan dulu telpon, iya nanti papah belikan. Eh, papah transfer uang nya aja yah, papah lebihi"
"titip salam buat anak-anak dan ibu, tanyakan juga mau oleh-oleh apa"
"Ibu,istri dan anak mu adalah ladang kesuksesan mu"
Memang prinsip hidup Michael patut ditiru, kehidupan semasa kecil nya yang kurang baik bahkan bisa disebut tidak mampu menjadikan mental nya tetap kuat dimanapun dia berada. Masa kecil yang seharus nya layaknya anak-anak bermain bersama teman-teman nya, tapi dia habiskan waktu nya untuk bekerja keras berdagang mencari uang untuk makan satu porsi bersama ibu dan adik nya yang masih kecil, masa kecil nya yang ketika berdagang sambil mengobrol dengan orang dewasa menjadi menjadi sebuah kebiasaan bagi nya hingga sekarang, hingga tidak heran kebiasaan diri nya dari kecil merupakan bagian dari sebuah kesuksesan.
"Anak-anak normal bermain dengan teman nya(orang),
sedangkan teman saya uang"
"Ladies and gentleman, baiklah ini adalah hari pertama kalian bermain. Semoga perjalanan kalian menyenangkan, dan nikmati kota yang kalian singgahi, sampai hari esok"