Bangsa yang lebih didominasi oleh para penyihir, kehidupan nya pun dipenuhi oleh kekuatan sihir, hingga pola pikir mereka dapat dikatakan sangat religius.
Circe sendiri adalah nama dewa yang mereka sembah dan dipatuhi, apapun yang mereka lakukan semua nya untuk Circe.
Luci Moonlight, adalah wanita yang baru saja diselamatkan oleh Thomas. Dia adalah penyihir tingkat tinggi yang kemampuan nya di atas rata-rata
Karena aksi nya yang dapat mengalahkan bangsa robot tersebut yang ternyata lawan nya adalah tokoh yang sangat diwaspadai, Lucy dipromosikan naik pangkat menjadi komandan divisi 1 oleh para petinggi bangsa, sekaligus berhasil atas kepulangan nya saat dikirim melakukan misi yang sulit.
"Siapa kamu sebenarnya, bangsa kami belum pernah ada yang berbadan kerdil.."
"yang buat saya heran, kamu mengendalikan pesawat terbang seperti bangsat robot itu.. berarti, kamu orang yang ahli dalam menggunakan mesin"
Bangsa Circe sebenarnya memiliki pesawat terbang, yang membedakan dari bangsa lain adalah dari cara mengendalikan nya saja. bangsa Circe menggunakan teknik sihir untuk mengendalikan pesawat, bahkan dalam membangun pesawat nya juga.
Thomas masih heran dan kagum melihat kerajaan bangsa Circe, kehidupan yang dipenuhi dengan nuansa sihir. masyarakat yang sangat terbiasa dalam menggunakan sihir, dan semua postur tubuh mereka berbadan tinggi tegap berparas cantik dan tampan.
"Thomas tenang aja walaupun kamu di bawa ke persidangan, mereka hanya bertanya mengenai asal usul mu"
Walaupun Thomas mencoba berusaha tenang tetap saja merasa khawatir, tatapan para petinggi yang kurang bersahabat membuat situasi semakin memburuk. Para petinggi yang sudah bersiap seperti akan mengeksekusi para korban nya, dan seseorang yang duduk di tengah-tengah diantara orang-orang penting lainnya berpakaian sangat mencolok sekali dan berbeda.
"Ini ruang persidangan? malah seperti singgasana raja..."
Suasana yang berbeda terkesan hangat tidak seperti ruang persidangan yang semestinya malah membuat Thomas berubah pikiran. yang tidak berubah hanyalah tatapan para petinggi.
"Kuberitahu satu hal kecil, mungkin ruangan ini menurutmu aneh tapi ruangan ini tidak bisa membuat mu berbohong"
"Yang mulia, sebelum persidangan ini dimulai. saya informasikan karena orang asing ini menggunakan bahasa yang berbeda. izinkan dia menggunakan mantra agar kita dapat saling berbicara"
Kepolosan Thomas kembali berulah, yang terpikirnya jika seseorang sedang melakukan sidang pengadilan memang seharus nya tidak boleh berbohong. Pada kenyataan nya ruang sidang tersebut memang ruangan yang dimantrai agar siapapun yang berbicara di daerah itu tidak bisa berbohong, walaupun berbohong akan ada tanda bahwa seseorang sedang berbohong.
"Nama ku Athena, aku adalah ratu kerajaan Circe. Perkenalkan nama dan asal usulmu. kuperingatkan jangan coba-coba bertingkah karena ruangan ini tidak bisa menyembunyikan kebohongan. sebagai contoh, keresahan mu saat pertama menginjakkan kaki di ruangan ini"
"Namaku Abin Thomas, aku dari bangsa Bridge. dan....."
Bagaikan mimpi tapi kenyataan yang didengar oleh semua bangsa Circe dengan jawaban dari Thomas, berbeda dari yang lainnya hanya satu hal yang membuat sang ratu terkejut adalah nama keluarga Thomas sama seperti seseorang yang pernah bertemu dengan ratu.
Sejenak berpikir mengingat masa lalu, hari dimana sang ratu masih menjadi pasukan khusus pada misi terakhir nya, ia berhasil memporak porandakan pos pertahanan terakhir musuh. Tapi saat kepulangan nya dalam perjalanan ternyata dia di hadang dan tertipu, pos pertahanan yang dihancurkan memang sengaja dijadikan umpan dan pasukan besar bersembunyi agar tak terlihat.
Pertempuran pun tak terhindarkan, dengan gagah berani ratu Athena melawan semua pasukan besar itu dan tersisa satu musuh yang terlihat jelas bahwa dialah pemimpin nya dan kuat. Sadar karena stamina nya terkuras, sang ratu memutuskan untuk menyerang nya sekali dan langsung kabur, serangan nya berhasil mengenai lawan tapi musuh menyerang balik ketika sang ratu ingin kabur.
"Gawat.. Luka ku cukup parah, aku harus kabur sejauh mungkin!"
Semua tenaga yang tersisa dikerahkan agar sampai ke pesawat pun berhasil, sayang nya musuh tetap mengejar. Bernagai planet kosong di datangi, karena tak ada pilihan lain untuk kabur dia memutuskan pergi menuju ke daerah asing yang belum diketahui, pada akhir nya tenaga sang ratu habis, pesawat yang dipakai tidak menyala dan terjatuhlah pesawat nya ke planet yang ternyata dihuni oleh bangasa Bridge.
"Pesawat siapa itu yang jatuh!"
"Orang asing.. Ya ampun dia pingsan! Sebaik nya ku bawa dia ke rumah"
Beruntung kakek nya Thomas yang menemukan. Dengan baik nya sang ratu di rawat, tapi baru beberapa jam ratu Athena sudah sadarkan diri.
"Terimakasih sudah menolongku, siapa namamu?"
"Aku harus bergegas pergi, kamu orang baik, aku harap kita bertemu lagi"
Kondisi sang ratu pulih, dan bergegas pulang. Sedangkan pesawat musuh yang mengejar dihadang oleh meriam ballistik bangsa Bridge ketika sang ratu sedang di rawat.
"Abin Thomas, apa kamu mengenal seseorang dengan nama Abin Charlie?"
Thomas heran karena mengetahui sang ratu bisa menebak nama kakeknya, dia berpikir bahwa kehebatan ruang persidangan bisa melihat banyak hal yang ada dalam pikiran.
"Itu kakek saya.."
"Hebat juga ya ruangan ini, nanti aku juga ingin membuat ruangan seperti ini"
Rasa lega sang ratu terbayarkan mendengar hal itu, dan Thomas pun bebas tanpa syarat untuk kembali pulang.
Rasa hutang budi yang begitu besar pada kakeknya, Thomas diizinkan beberapa hari untuk tinggal sampai pesawat nya selesai di perbaiki.
"Tom, ada satu hal yang ingin kubicarakan. Ruang persidangan tidak bisa membaca otak sampai sejauh itu, tapi aku memang pernah bertemu kakek mu, dahulu cukup lama"
"Aku ingin pergi kesana, tapi tugas ku sebagai ratu harus menjaga semua rakyat, aku titip salam saja untuk dia"
Beberapa hari dilalui tinggal di planet lain, sayangnya Thomas belum melihat lagi Alice walau hanya sebentar.
"Yang mulia ratu pesawat nya sudah selesai di perbaiki, dan kuputuskan aku akan pulang sekarang juga"
Dengan selesai nya tugas Thomas dalam menjelajah planet lain, akhir dari tugas nya membuahkan hasil walaupun ada insiden kecil yang menimpa nya.
Di bantu dengan pengawalan dari bangsa Circe menuju pesawat besar, akhirnya dapat kembali pulang dengan selamat dan Thomas dapat berjumpa kembali dengan Alice dengan tatapan dan senyuman nya yang indah.
"Thomas!!! Sampai jumpa.."
Dengan hasil yang Thomas dapatkan, semua prajurit dan para petinggi menyambut nya dengan baik bahkan menggunakan penyambutan kehormatan.
"Abin Thomas, dengan selesai nya tugas penjelajahan yang kami berikan, maka dengan bangga kami berikan sebuah kehormatan juga kami promosikan anda sebagai komandan 1 divisi Special Human Artillery"
Senyum dan tangis bahagia dirasakan oleh kakek nya, cita-cita kakek juga ayahnya yang selama ini hampir terkubur akhirnya tercapai.
To be continue....
Simak terus kelanjutan cerita di part selanjutnya ya :)
Noted :
Mohon beri rate dan jangan lupa di share ke yang lain bila pembaca suka dengan cerita ini. Juga jangan lupa untuk beri komentar yang bersifat membangun agar penulis bisa lebih bagus lagi dalam membuat cerita.