Kabar gembira bagi petinggi bangsa Circe setelah sekian lama menunggu datang nya generasi muda berbakat yang bisa mencapai pangkat tinggi di usia muda, dibalik kegembiraan yang ada ternyata kakek nya Thomas tidak setuju dengan hal itu. Masa lalu yang dirasakan kakek nya tidak ingin terulang kembali. Ternyata semua bakat yang Thomas miliki berasal dari nenek nya, buah jatuh tidak jauh dari pohonnya, prestasi sang nenek mirip seperti cucu nya mendapatkan pangkat tinggi di usia muda.
Memang tidak heran jika Thomas sangat cerdas dan aktif mendalami ilmu pengetahuan, sedangkan sang kakek hanya ahli mekanik biasa yang baik hati dan tekun. Dan hal itulah yang membuat jatuh hati pada kakeknya, dan mereka menikah di usia yang cukup muda. Mereka di karuniai seorang anak yaitu ayah Thomas. Empat tahun kemudian, secara mendadak suara sirine tanda perang berbunyi dan semua para prajurit bersiap perang.
Sebagai komandan, sang nenek mempersiapkan segala peralatan perang termasuk kesiapan anggota nya. pada awal pengintaian semua tidak mengetahui siapa musuh sebenarnya, yang dilihat hanyalah benda besar bergerak menuju arah markas yang cukup banyak.
"lapor pada pusat markas, semua unit siap menerima perintah bergerak"
Bukan karena kondisi lawan yang lemah, karena tim pemberi informasi mengenai musuh tidak akurat yang mereka deteksi dan disangka adalah hanyalah segerombolan monster sedang marah. Semua unit pasukan langsung bersiap dan menyerang tanpa menghiraukan komando, beruntung nya kepala komandan utama memiliki insting yang berbeda, firasat nya yang mengatakan ada hal yang berbeda membuat tingkah nya membuat sebagian anggota pasukan cemas.
"komandan, musuh semakin mendekat!"
Dengan melihat semangat para anggota nya sang komandan perlahan menjadi tenang, persiapan pertempuran kembali berjalan. Sejumlah SHA di siapkan untuk pertahanan terdepan dan sebagai pasukan tempur utama menghadapi musuh tingkat atas.
"Perhatian, semua pasukan bersiap! komandan divisi 1, divisi 2, divisi 3 persiapkan diri kalian, pimpin anggota kalian menuju barisan depan!"
Padang rumput luas berselimut udara panas, terik matahari menyilaukan menemani suasana di medan pertempuran. puluhan sosok monster besar bersiap siaga menghadapi pasukan Bridge, bagai tak pernah takut maut para pasukan SHA menyerang lawan nya dengan alat berat nya, sebagian monster tumbang di hantam oleh hujan peluru telak mengenai tubuh menjadikan awal yang baik bagi para pasukan Bridge.
"sisa musuh biarkan divisi 3 yang mengatasi nya, kalian maju saja ke depan.."
Semua pasukan pergi mencari sisa sebagian musuh, kabut asap tebal menyelimuti pandangan. Tanpa rasa takut dengan berani nya tetap menembus pandangan yang menghalangi.
"Tornado!"
Tanpa perlu waktu lama satu unit tempur SHA tumbang beserta pengendara nya, sosok misterius yang menggunakan kemampuan yang kuat begitu mudah mengalahkan seorang komandan. Si jenis berbakat dalam bertempur berakhir tragis, serentak semua pasukan lain langsung memutuskan untuk mundur dari pertempuran dan laporan mengenai kejadian tersebut menyebar luas. Semua pasukan tidak ada yang mengetahui siapa dalang di balik itu, yang mereka tahu bahwa mahluk itu tentu nya sangat kuat.
"Wahai rakyat-ku, berita duka bagi kita semua. Pasukan terbaik gugur dalam pertempuran, ini bukan kesalahan nya, tapi... saya tahu perbuatan ini pasti musuh kita yang selama ini selalu menghantui, Steel."
"Musuh besar kita kembali bangkit, saya yakin insiden ini hanya sekedar peringatan untuk kita"
Semua perbicaraan di masyarakat tertuju pada sosok yang bernama Steel, terutama para petinggi bangsa. Canggihnya peralatan tempur SHA dirasa menjadi belum cukup untuk dipakai bertempur, ditambah bukti kuat karena insiden tersebut bahwa SHA dinilai harus dilakukan perombakan besar-besaran agar menjadi lebih kuat.
Monster yang sesungguh nya yang setiap saat akan menyerang planet nya menjadi mimpi buruk, kemampuan pasukan tempur yang belum mumpuni dan anggota yang jarang sekali memiliki nilai standar tinggi menjadi sebuah catatan penting.
Setelah kejadian itu memang benar terjadi sebuah serangan dari pihak musuh secara inten, memang hanya keberuntungan yang diharapkan semua pihak Bridge, catatan terbaik pertempuraan saat itu adalah berakhir imbang yang sebenar nya nyaris kalah.
Sang kakek ketika saat itu mengalami kepedihan yang mendalam, hampir setiap hari menyesali diri sendiri bahwa diri nya selalu menyesal karena kepribadian nya yang hanya menjadi prajurit biasa, terkadang sang kakek mengunjungi makam sambil membawa anak nya yang masih kecil sambil bercerita mengenai ibu-nya.
Bertahun tahun hidup seorang diri menjadi orang tua menjadikan kepribadian anak yang hidup biasa saja, tapi Gen tetap lah tidak bisa di hilangkan, tanpa diketahui orang tua nya anak itu tumbuh menjadi seseorang yang sangat cerdas, nilai sekolah yang tinggi membuat semua guru kagum hingga di tawari menjadi seorang Patriot dengan mudah. Sang kakek menolak dengan mentah walau guru nya memaksa berulang kali.
"Ayah, kenapa selalu melarang ku menjadi seperti mereka?"
"Ayah bilang ibu adalah pahlawan, aku ingin menjadi seperti ibu..."
Sedih dan marah mengenai permintaan anak nya tidak bisa tahan oleh nya, ditambah tiba-tiba datang seorang pimpinan prajurit untuk merekrut anggota menjadikan amarah nya tidak bisa di tahan.
"Pergi kamu! mengabdi pada bangsa bukan cuma menjadi Patriot!"
Khayalan mengenai sebelum nya selalu terulang dan menghantui hari-hari nya hingga cita-cita sang anak terhalang walaupun sebenar nya keinginan sang anak sangat didukung.
Hari demi hari dilalui bersama dengan biasa, sang kakek yang dahulu seorang prajurit beralih profesi menjadi pengusaha kecil yang sekarang membuka toko sparepart dan terkadang menerima barang-barang sparepart bekas, yang ternyata malah menjadi kesempatan emas bagi anak-nya diam-diam membuat suatu karya kecil. Berbagai macam benda unik yang dibuat nya dijadikan sebagai patokan untuk membuat tujuan besar nya yaitu pesawat yang canggih.
Beberapa tahun setelahnya pesawat impian nya berhasil dibuat, didukung dengan cerita masa lalu ayahnya bahwa ada planet lain di luar sana yang ternyata adalah leluhur bangsa Bridge. Walaupun pada akhirnya ketahuan ternyata cita-cita ayah nya Thomas yang satu ini didukung dan membuatnya bahagia.