Chereads / Kim Namjoon: Revenge / Chapter 3 - #Chapter2

Chapter 3 - #Chapter2

Namjoon sedang menyiapkan keberangkatannya ke Paris, pesawatnya akan terbang jam 8 malam, dan ini masih jam 5 sore dan segala kebutuhannya telah siap.

Mendudukkan dirinya diruang baca, Namjoon mulai menenggelamkan dirinya pada buku-buku yang menarik perhatiannya, namun tiba-tiba ingatan percakapannya dengan Hoseok minggu lalu terlintas dibenaknya.

Menutup buku bacaannya, Namjoon termenung memikirkan ucapan Hoseok. Memang sudah 9 tahun lamanya sejak hari-hari paling mengerikan dalam hidupnya itu berakhir, namun walau sekarang dia adalah sosok yang berkali-kali lipat lebih hebat dari keluarganya, bukan berarti dia bisa melupakan segala trauma yang mereka torehkan. 11 tahun bukanlah waktu yang singkat, dan bisa kau lupakan apalagi ini 11 tahun pertama hidupmu.

Rasanya begitu sakit mengingat segala perbuatan mereka dahulu, dan rasa dendam itu tiba-tiba kembali berkobar dihati Namjoon dendam yang dipendamnya begitu lama dendang yang telah dilupakannya 3 tahun lalu itu kembali membakar jiwanya. Matanya yang biasanya menunjukkan formalitas berubah menjadi gelap, inilah sosok paling dalam dari seorang Jeon Namjoon sosok yang membuatnya bisa melewati berbagai masalah dan bisa menjadi dirinya yang sekarang.

Mengeluarkan telfonnya dan menekan sebuah nomor.

'Tuut...tuut...clik'

"Ada ap-"

"Mulailah rencananya Hyung, sepertinya Aku terlalu baik membuat mereka masih bisa menghirup udara segar sampai sekarang"

"Hehehehe tentu saja Namu, Oppa akan membantumu membalas mereka semua"

Mematikan sambungan telfonnya secara sepihak, Namjoon kemudian beranjak dari apartemennya menuju bandara.

'Ini akan menjadi minggu yang panjang' innernya dalam hati

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Saat sampai di Paris, waktu sudah menunjukkan pukul 8 pagi.

Namjoon langsung pergi kekantor cabangnya yang ada di Paris, sangat yakin kalau Mr.V sudah menunggu di ruang rapat sambil bermain dengan anjing peliharaannya.

"Selamat datang Miss" ujar Lisa.

Sekretarisnya itu memang terbang 2 hari lebih cepat untuk mempersiapkan segala keperluannya selama menetap disina.

"Apakah Mr.V sudah datang?"

"Sudah Miss, Mr.V sedang menunggu diruang rapat saat ini"

Menghela nafas sebentar, mereka berdua kemudian berjalan kearah ruang rapat.

Baru saja akan membuka pintu, Namjoon sudah disambut dengan Mr.V yang sedang melukis di dinding kantornya bersama seokor anjing kecil.

"hmm ah bonjour Mlle Jeon"

"Bonjour Monsieur V"

"Apa yang Anda lakukan dengan dinding itu?"

"Dinding? Oh hahaha ruangan ini terlalu membosankan, jadi Aku menambahkan sedikit warna"

"Baiklah kurasa dinding itu sudah cukup cerah. Bagaimna kalau kita mulai rapatnya?"

"Tentu"

Namjoon memberi kode pada Lisa untuk mulai mempresentasikan proyek baru yang akan mereka gelar.

"Jadi bagaimana menurutmu Mr.V?"

"Oh hahaha semuanya bagus, Aku harap butik baru di London ini akan sukses" balas Mr.V

Sesungguhnya dia sangat tidak tertarik dengan hal-hal seperti ini, walau memiliki selera yang begitu tinggi, dan ahli dalam bidang fashion dan fotografi, Mr.V lebih mencintai dunia seni, dia begitu mencintai setiap maha karya yang dipajang oleh orang-orang, seburuk apapun karya itu dimata orang lain, Mr.V bisa melihat kelebihan dari seni yang mereka ciptakan.

"Mr.V aku ingin mengajukan kerja sama lain denganmu"

Mr.V langsung menolehkan kepalanya, dia cukup terkejut mendengar permintaan wanita didepannya, tidak biasanya wanita itu mengajukan suatu proyek, apalagi yang berbau fashion. Walau Fashion merupakan salah satu bidang yang digelutinya untuk RM Croup tapi itu hanya bisnis cadangan yang pastinya juga berharga miliaran dollar.

"Hahaha tentu mari kita dengarkan proyekmu ini"

"Aku ingin membuka galeri seni dan butik. Galeri seni ini akan di khususkan untuk karya-karyamu bersama murid-muridmu, dan untuk butik aku ingin kita memadukan brand kita, apakah terdengar memuaskan?" Jelas Namjoon.

"EXTRAORDINARIE" teriak Mr.V

Ini merupakan proyek yang bagus mengingat dia memang sudah lama mengingikan pembangunan galeri seni, namun walau begitu dia terlalu sibuk untuk merencanakannya. Mengingat titelnya sebagai seniman, dan pemilik brand besar seperti Vante, belum lagi dirinya juga merupakan pemilik sekolah seni di Italia, dan sekaligus salah satu juri dan kolektor yang sangat terkenal akan selera fashionnya seantaro Eropa. Mendengar kata proyek yang juga bisa menjadi ajang pameran karya-karya berkelas milik muridnya tentu membuatnya tergiur.

"Proyek ini akan sangat menguntungkan, Aku akan mengatur orang untuk mendekor gedung yang kamu pilih Miss Jeon, dan bila kamu tidak keberatan Sao Paulo kupikir bisa menjadi ajang pameran yang indah" Mr.V menjelaskan detail yang akan ditambahkannya.

Dia tidak sabar pergi ke Brazil untuk memulai dekorasi indah nan memukau untuk para kolektor dan pecinta seni. Membayangkannya saja membuat Mr.V ingin mengoleskan tinta di menara Eiffel.

"Hahaha ide bagus, namun untuk tempat Aku sudah memikirkan tempat lain" ujar Namjoon

Muka Mr.V yang tadinya berbinar berubah sedikit menyerngit mendengar penuturan Namjoon, namun mengingat ini galeri seni yang sudah diimpi-impikannya Mr.V hanya mengangkat alisnya tinggi, menunggu jawaban dari wanita didepannya.

"Kota Seoul kudengar cukup menjadi pembicaraan hangat akhir-akhir ini bagaimana kedengarannya?" Tanya Namjoon.

Suasana cerah disekitar Mr.V langsung menguap, matanya yang berbinar dengan senyum kotak tadi langsung digantikan tatapan dingin dan rahang tegas, bibirnya terkatup rapat dan bahunya seketika tegak.

"Hahaha pilihan yang bagus Miss, kukira kamu tidak akan menyarankan nama kota itu"

Mr.V memberikan tatapan peringatan dari ujung meja, langsung menatap tajam mata hazel Namjoon.

"Aku hanya rindu akan suasana negara ginseng yang terkenal" jawab Namjoon santai.

Mr.V berdiri dari kursinya, menatap datar pada sosok Namjoon yang masih duduk dengan tenang dihadapannya. Berjalan kearah jendela yang memperlihatkan suasana damai di Kota Paris.

"Sekali kamu kembali kesana maka suasana indah yang kamu lihat saat ini tidak akan pernah bisa kamu lihat kembali Namu. Apa kamu siap menghadapi semua ini? Jika iya Kim Taehyung ini akan membantumu umtuk menghabisi mereka hingga tak bersisa" ucap Mr.V

Muka tegas dengan aura membunuh ini hanya dimiliki satu orang, sosok yang akan membuatmu menjadi lumpuh saat menatap matanya, salah satu dari macan giok, KV. Macan giok sebuah organisasi mafia yang dipimpin oleh dua orang, yang satu berkode nama KV dan satu lagi berkode nama PM, mereka berdua adalah duo terburuk dari yang terburuk, memimpin perdagangan gelap di Eropa dan Asia tengah, dan jangan lupakan anggota mereka yang lebih mengerikan dari pada yakuza, nama mereka sangat ditakuti, namun sejak 3 tahun setakhir menurut kabar angin yang beredar kedua pemimpin sedang beragumen yang membuat kelompok mereka terbagi menjadi dua, Macan Giok Timur dan Macan Giok Barat, dan yang memimpin Macan Giok Barat adalah KV atau Kim Taehyung, sosok yang saat ini berhadapan dengan Namjoon.

"11 tahun diperlakukan seperti sampah, dan selama 9 tahun Aku masih membiarkan mereka bernafas, sambil menikmati dunia ini. Kurasa Aku sudah terlalu baik, tapi sekarang sudah waktunya Aku menyelesaikan apa yang telah kumulai Hyung" ucap Namjoon tegas.

Sosok Lisa yang ada disisi Namjoon juga menatap dengan datar pada Taehyung, menyorotkan keinginannya untuk membantu Namjoon.

"Hahahaha sepertinya Aku harus meminta maaf pada Mochi itu untuk dumplingnya ya" ucap Taehyung.

Taehyung tertawa dengan keras melihat muka Namjoon yang seperti siap memukulnya menggunakan gergaji mesin. Bagaimana Namjoon tidak habis pikir dengan dua orang satu line itu, perselisihan mereka berdua hanya berupa masalah sepele.

"Oh dan berhenti memanggilku Hyung, Namu, Aku ini Oppamu, apa kamu ingin kuajarkan bahasa Korea? Masa tidak bisa membedakan penuturan yang tepat, katanya jenius" ejek Taehyung.

"Aku tidak suka memanggil kalian Oppa, itu terlalu feminim" balas Namjoon ketus.

Dan dibalas dengusan samar dari Lisa dan Taehyung, entah apa yang mebuat koala besar didepan mereka itu tidak suka memanggil yang lain dengan panggilan anak perempuan pada umumnya.

Sesi rapat itu berakhir dengan baik, Mr.V telah pergi kebandara untuk mencapai negara America, ingin meminta maaf pada sosok kembarannya yang pasti sedang merajuk di apartemennya di kota New York.

"Hah Aku tidak percaya dengan kelakuan aneh mereka berdua" dengus Namjoon.

Yang diangguki Lisa, selama 5 tahun menjadi sekretaris Namjoon, setelah ditolong Namjoon di Thailand, Lisa sudah terbiasa dengan kelakuan aneh keluarga besar Jeon.

'Kriing...kringg...kringg'

Suara telefon memecah keheningan diantara Namjoon dan Lisa. Lisa berjalan kesisi ruangan dan mengangkat telefon tersebut, meninggalkan Namjoon yang duduk di ruang rapat.

"Ya, sekretaris Lisa disini, ada yang bisa Saya bantu?" Tanya Lisa.

"Berikan pada Namjoon" suara berat nan serak menjawab Lisa.

Seketika muka Lisa langsung memucat saat mendengar suara berat yang sangat familiar ditelinganya itu, tubuhnya seketika menegang dan bergetar, dia bahkan tidak bisa berbicara, walau sudah 5 tahun bekerja pada keluarga Jeon namun rasa takut masih datang saat mendengar sosok disebrang sana berbicara.

"Siapa itu Lis?" Tanya Namjoon

Dia menatap heran pada Lisa yang ketakutan, tidak pernah Namjoon melihat sosok Lisa yang berkeringat dingin seperti itu.

"A-an-noo i-it-u...S-si-lv-ver M-miss" jawab Lisa ketakutan.

Muka datar Namjoon langsung berubah terkejut, kemudian berubah menjadi seringai sadis.

Tbc....