Tringg... Tringg...
Bunyi bel yang dibunyikan, semua murid masuk kedalam kelas masing-masing, duduk di tempatnya masing-masing "eh, katanya bakalan ada anak baru" kata salah satu murid yang berada di kelas tersebut, kemudian masuklah 3 murid perempuan berparas menawan,
dan.. seketika kelas itu menjadi sunyi, ya... Mereka adalah Nia sang KETOS, Ocha si WAKETOS, dan grace si sekre OSIS. Tak lama kemudian guru masuk ke dalam kelas mereka dengan seorang pria tampan di belakangnya "jadi hari ini kalian kedatangan murid baru" ucap sang guru yang berdiri di depan semua murid yang ada di kelas itu
"Richo perkenakan diri kamu dulu sama teman-teman baru kamu" final sang guru "Hai, nama gua Jericho Albana kalian bisa panggil gue Richo" ucap Richo
"wih gila ganteng banget"-Risti
"gue gebet kalo gini"-ria
"gantengan juga gue"-Daniel
"eh lo buluq gitu"-Valen
"Richo kamu duduk di sebelah Nia, Nia angkat tanganmu!" perintah guru, kemudian Nia mengangkat tangannya dan Richo duduk di sebelah Nia "Gue Richo" ucap Richo dengan wajah datar dan tidak melihat Nia "Gue udah tau" dengan nada ketus
"lo Jan macem-macem sama dia, ngomong sama yang lain aja jarang, apa lagi senyuman kecuali sama sahabat-sahabatnya aja" ucap Rendra yang berada di sebelah tempat duduk Richo dengan berisik,
sedangkan Richo hanya mengangguk untuk menjawab 'berarti ni cewek termaksud cewek apatis kan' batin Richo sambil memandangi wajah cantik nan mempesona milik Nia tapi Nia sadar bahwa Richo sedang memperhatikannya "apa lo liat-liat gue ha?!" ungkap Nia ketus "geer banget si lo mana ada gue liatin cewek Kayak lo" jawab Richo tak kalah ketus
Tring... Tring... Tring...
Bunyi bel tanda istirahat berbunyi semua murid semua murid sudah keluar dari kelasnya masing-masing kecuali Nia, Ocha, Grace dan Richo, saat Nia, Ocha dan Grace sedang mengobrol tiba-tiba tangan Nia di tarik seseorang dengan segera Nia menengok ke atas untuk melihat siapa yang sedang menarik tangannya itu "anterin gue keliling ni sekolah tapi first lo anterin gue ke kantin gu laper udah keroncongan ni perut gue kalo lo gak percaya pegang deh" ucap Richo panjang lebar, setelah di koridor Nia bingung kenapa dirinya mau saja di perintah oleh manusia tidak jelas ini "kenapa harus aku?" tanya Nia sambil mengheningkan langkahnya yang membuat Richo otomatis juga ikut berhenti dan berbalik badan menghadap Nia yang sudah memakan mimik wajah kesel, begitulah Richo berbalik dan sudah menghadap Nia, Nia mengangkat satu Alisnya "karena lo ketosnya" ucap Richo santai "emang ada guru yang nyuruh gue nganter lo keliling?" ucap Nia dengan raut wajah datar, "Nia" ucap seseorang dari kejauhan
Nia pun menengok ke arah asal suara tersebut lalu orang itu pun mendekat kepada mereka berdua "eh, iya ada apa pak?" tanya Nia sopan, ya itu adalah kepala sekolah "tolong kamu antar Richo keliling sekolah ya" ucap kepala sekolah yang diam seenak lalu melirik sinis ke arah Richo "t-tapi pak" blm usah Nia berbicara sudah di potong oleh Richo "baik pak tadi Nia juga udah nawarin" lalu kepala sekolah tertentu sambil mengacungkan jempolnya lalu pergi begitu saja sedangkan Nia hanya diam membeku dan mengumpat dalam hati "kalo gue bukan KETOS udah gue cabik-cabik ni orang" lalu Nia hendak tetapi kalah cepat dengan tangan Richo "lo mau kemana?" tanya Richo dengan mengerutkan daunya dan
menggenggam perbelanjaan tangan Nia "gue mau nganutin sama teman-temen gue" ucap Nia ketus lalu menepis kasar tangan Richo dari perbelanjaan tangannya.
Setelah Nia pergi sebuah geng menghampiri Richo dan langsung membawa paksa Richo ke belakang sekolah lalu salah satu anak geng itu (Aji) langsung memukul rahang Richo hingga membuat Richo tergeletak di tanah dan membuat robek bibir "lo jauhin Nia atau lo bakal tersiksa" ancam Aji "emang lo siapanya ha?!" ucap Richo se tegar mungkin agar tak terlihat lemah "gue pacarnya Nia!" ucap Aji dengan penuh penekanan
"apa? Pacar?! Siapa yang bilang gue pacar lo" tiba-tiba Nia datang entah dari mana "kita udah putus" lanjut Nia "gak, kata siapa kita putus kita gak putus" ucap aji dengan halus dan lembut tetapi Nia tak meperdulikan Aji, dan Ocha baru saja ingin menolong Richo yang masih berusaha untuk bangkit tetapi "kamu mau ngapain?" tanya salah satu anak dari geng Aji itu "mau nolongin dia lah" jawab Ocha dengan nada ketua "gakboleh pegang dia" sahut anak geng Aji "emang kenapa sih nan, gue kan cuman mau nolongin dia ini juga gara-gara temen lo" jawab Ocha "ya udah aku aja yang nolongin tapi kamu ikut ya" kata Ananta
"ih, itu mah lo modus namanya ya udah ayo" pasrah Ocha. "Cha Makasih udh nolongin gue" ucap Richo sambil tersebut ke arah Ocha dan di balas senyuman oleh Ocha tetapi Ananta menetap tidak suka pada mereka berdua "nan Napa tu muka lo nekuk gitu?" tanya Ocha "boleh ngomong bentar gak?" tanya Ananta balik "boleh kok, Ric gue tinggal dulu ya nanti kalo udah mendingan lo langsung ke ruang BK aja nanti paling udah ada Nia sama Grace" pesan Ocha kepada Richo dan di jawab anggukan oleh Richo "ayo...." paksa Ananta. Kini di taman hanya ada ada Ananta dan Ocha, tanpa izin Ananta langsung memeluk Ocha "lo apa-apaan sih!" pekak Ocha karena Ananta tiba-tiba memeluknya erat "jangan di lepas" ucap Ananta lepas, semakin lama pelukan itu Ocha semakin merasakan pudaknya basah "dia nangis?" batin Ocha "nan... Lo kenapa nangis?" celetuk Ocha pada Ananta tetapi Ananta tidak mengubris perkataan Ocha, Ocha mulai melonggarkan pelukan nya dan menetap wajah Ananta sambil mengelap pipi Ananta yang basah " lo kenapa lo kalo ada masalah bisa Cerita sama gue atau gak lo ke BK" tawar Ocha kepada Ananta "masalah gue ada di lo cha" jawab Ananta, sedangkan Ocha hanya menetap bangun Ananta bagaimana tidak bingung bahkan dia tidak tau apa salahnya pada Ananta "ha? Kok bisa gue?" tanya Ocha dengan nada bingung "karena gue suka sama lo" jawab ananta dengan seseorang karena ia baru saja menangis
"KARENA GUE SUKA SAMA LO" tegas Ananta "oh" balas Nia dengan ber oh ria saja "cuman oh kamu bilang?!" pekik Ananta "gue udah tau" jawab Ocha santai "ya udah ayo kita ke ruang BK" Final Ocha.
Kini Richo dan Aji, Nia dan Grace "Ocha mana sih lama banget" ucap Nia dengan nada kesel "gak usah ngegas juga kali" ucap grace, entah dari mana Ocha datang bersama Ananta "tunggu nan, lo nangis?! Kok lo lemah banget si lo gak cocok di geng gue" ucap Aji setelah melihat mata ananta yang merah akibat menangis "O iya tadi guru BK bilang kalo kita yang kasi mereka hukuman" ucap Ocha "ya udah lo kasi hukum an aji" shut Nia "ji lo berdiri di sana sampe jam pulang sekolah" perintah Ocha sambil menunjukkan tiang bendera yang berada di tengah lapangan.
Aji ingin pergi tetapi sebelum itu dia berbicara kepada Ananta "lo bukan geng gue lagi" ucap aji lalu langsung meninggalkan ananta setelah berbicaea seperti itu "gapapa lo masih punya temen kalo lo mau Cerita sama gue lo boleh kok" tawar Ocha dan di balas anggukan oleh Ananta, "lo bersiin toilet ampe bersih" perintah Nia kepada Richo "pelan-pelan aja gapapa gue tau lo masih sakit" final Nia, kini setengah dari kamar mandi itu sudah di bersihkan oleh Richo dan saat ingin melanjutan Richo tidak sengaja terpeleset dan menindis Nia lalu lalu terjadi lah eye contact di antara mereka