Chereads / A Samurai In The Magic World / Chapter 4 - Rahasia Besar

Chapter 4 - Rahasia Besar

"Ba-bagaimana bisa ada manusia yang bisa mendapatkan elemen kegelapan!" Teriak Graham sambil terjatuh dan memasang wajah ketakutan.

"Apa yang anda maksud?, apa sebelumnya belum ada seseorang yang mendapatkan elemen kegelepan?" Tanya Kirayasha sambil menghilangkan kabut hitam yang berada di tangan kanannya.

"Bukan seperti itu.., Elemen kegelapan pernah didapatkan oleh seseorang." Jawab Graham sambil perlahan berdiri.

"Kalau begitu, mengapa anda sangat terkejut ketika aku mendapatkan elemen ini?" Tanya Kirayasha.

"De-dengarkan aku...., kau harus merahasiakan ini!, Elemen kegelapan hanya pernah muncul sekali didalam dunia ini, dan elemen itu dimiliki oleh seseorang yang paling mengerikan!" Jawab Graham sambil menyentuh pundak Kirayasha.

"Si-siapa memang orang itu?" Tanya Kirayasha.

"Ia Bernama Litch...., elemen kegelapannya bisa menghidupkan orang yang sudah mati menjadi undead..., karena kekuatannya yang mengerikan, Ia diusir dari kerajaan, Ia pun menyimpan dendam yang besar kepada kerajaan ini, hanya karena kekuatannya saja ia diusir, padahal ia belum melakukan apapun yang melanggar hukum, setelah 5 tahun diusir, Ia tiba-tiba datang kembali dengan pasukan undead yang banyak, Ia berencana untuk menghancurkan kerajaan ini, alhasil, pasukan Litch dan pasukan kerajaan berperang, banyak korban jiwa yang berjatuhan di pihak kerajaan, sedangkan di pihak Litch, tidak ada korban jiwa, itu karena mereka dari awal memang sudah mati, keadaan berpihak kepada Litch, sampai ada seseorang yang mempunyai sihir cahaya datang ke pertempuran, orang itu dengan cepat melenyapkan semua pasukan Litch dan menyisakan dirinya seorang, setelah itu, Litch pun dieksekusi dan orang yang memakai sihir cahaya itu menjadi raja di kerajaan ini sekarang." Jawab Graham sambil menjelaskan.

"Kenapa sihir cahaya dapat mengalahkan sihir kegelapan dengan begitu mudah?" Tanya Kirayasha.

"Aku juga tidak tahu, tapi, ada buku yang menjelaskan kalau sihir kegelapan tidak akan pernah menang melawan sihir cahaya, aku tidak tahu mengapa begitu, tetapi itu tertulis di sana." Jawab Graham.

"Jadi elemen yang paling kuat didunia ini adalah cahaya?" Tanya Kirayasha.

"Betul, saat ini elemen cahaya tidak mempunyai kelemahan apapun, tapi elemen cahaya juga hanya pernah muncul satu kali." Jawab Graham.

"Tapi mengapa kau meminta ku untuk merahasiakan elemen ini?" Tanya Kirayasha.

"Itu karena orang-orang sudah mempunyai pandangan yang buruk tentang sihir kegelapan, aku mengerti kalau kau bukan seorang penjahat, oleh karena itu, aku tidak ingin orang-orang memandangmu sebagai seorang penjahat." Jawab Graham.

"Aku mengerti, tapi Mengapa anda sangat memperhatikanku yang adalah seorang orang asing bagi anda?" Tanya Kirayasha.

"Hei nak!, kau bukan orang asing bagiku, kau sudah menyelamatkan putriku, aku berhutang banyak padamu." Jawab Graham.

"Baiklah kalau anda berkata begitu!" Kata Kirayasha.

"Kalau begitu ayo kita ke ruang makan, kita akan merayakan keberhasilanmu menyelamatkan putriku." Kata Graham sambil tersenyum dan berjalan menuju ruang makan.

"Baiklah." Kata Kirayasha.

Kedua orang itu pun berjalan menuju ruang makan, dan saat memasuki ruangan tersebut, terdapat meja yang panjang ditengah ruangan, dan diatas meja itu terdapat buah-buahan dan juga makanan-makanan yang banyak, didalam ruangan itu sudah ada Adam yang sedang duduk menunggu.

"Huh?, Hei bocah kita bertemu lagi!" Kata Adam sambil tersenyum dan melambaikan tangannya kepada Kirayasha.

"Ah!, Halo Tuan Adam, kita bertemu lagi." Kata Kirayasha sambil memasuki ruang makan bersama Graham.

"Hahaha!, Jangan terlalu formal nak, panggil saja aku Adam." Kata Adam sambil tertawa.

"Baiklah nak, silahkan duduk." Kata Graham sambil duduk di kursinya.

"Baiklah, oh iya!, dimana Lysa?" Tanya Kirayasha sambil duduk didepan Adam.

"Putriku masih sedang berganti pakaian, kau bisa menunggunya sebentar lagi, sebelum itu, aku punya sesuatu yang harus dikatakan." Jawab Graham.

Setelah Graham mengatakan kata-kata diatas, ada sebuah penghalang angin disekitar mereka ber tiga.

"Ini, sihir angin?" Tanya Kirayasha.

"Betul, aku adalah penyihir angin, aku juga yang mengaktifkan sihir ini, dengan sihir ini tidak akan ada orang yang bisa mendengar dan melihat kita." Jawab Graham.

"Jadi apa yang ingin kau katakan Graham?" Tanya Adam.

Graham pun menjelaskan semua yang terjadi saat Kirayasha dibangkitkan.

"Apa!, dia mempunyai elemen kegelapan!, se-seperti Litch dulu!" Teriak Adam dengan terkejut.

"Benar, oleh karena itu aku ingin memberitahumu, dan aku ingin kau merahasiakan ini." Kata Graham dengan serius.

"Baiklah, tapi masih ada hal lain yang ingin kau sampaikan kepadaku kan?" Tanya Adam sambil menduga-duga.

"Betul..., aku ingin kau memasukkan dia kedalam akademi sihir." Jawab Graham.

"Ha!, apa tidak terlalu beresiko memasukkan anak ini kedalam akademi!, dan juga mengapa kau sampai begitu perhatiannya kepada anak ini?" Tanya Adam.

"Setelah melihat kemampuan serta elemennya, aku sedikit tertarik padanya, aku ingin menjadikannya sebagai murid di akademi, kebetulan aku juga mengajar disana." Jawab Graham.

"Mu-murid!, Tu-tuan Graham, kalau boleh tahu, anda sudah di tahap berapa?" Tanya Kirayasha.

"Aku?, aku sudah berada di tahap 7." Jawab Graham sambil memperlihatkan punggung tangannya.

Saat Graham menunjukkan punggung tangannya, muncul angka 7 yang bersinar.

"Kalau kau Adam?" Tanya Kirayasha.

"Aku masih di tahap 6." Jawab Adam sambil memperlihatkan angka 6 yang bersinar di punggung tangannya.

"Bagaimana Kirayasha, apa kau tertarik?" Tanya Graham.

"Ke akademi ya...., tunggu dulu, saat seseorang sedang dibangkitkan biasanya mereka berada diumur berapa?" Tanya Kirayasha.

"Kalau umur, biasanya saat seseorang dibangkitkan umur mereka harus mencapai 17 dulu, mengapa memangnya?" Tanya Graham.

"Tidak apa-apa, aku pikir aku terlambat dibangkitkan, hahaha." Jawab Kirayasha sambil tertawa.

"Kebetulan besok adalah hari penerimaan murid baru, jadi kau harus bersiap-siap malam ini.., tunggu...., kau punya rumah kan?" Tanya Graham.

"Tidak." Jawab Kirayasha.

"Uang?" Tanya Graham.

"A-aku baru datang ke kerajaan ini, dan aku tidak mempunyai apa-apa kecuali katana ini, hehehe." Jawab Kirayasha sambil tertawa menggaruk kepalanya.

"Huh...., baiklah untuk malam ini kau menginaplah dirumahku, dan untuk besok kau bisa menginap di asrama akademi." Kata Graham sambil menghela nafas.

Graham pun menghilangkan penghalangnya, dan diluar penghalang itu ada Lysa yang sedang berdiri menunggu sambil cemberut.

"Hei!, Apa yang kalian bicarakan tanpaku!" Tanya Lysa sambil cemberut dan berteriak.

"Ah!, ka-kau sudah disini, kalau begitu mari kita mulai perayaannya." Kata Graham menghindari pertanyaan dari Lysa.

"Hump!" Kata Lysa sambil memalingkan wajahnya.

"Lysa, kau besok akan ke akademi sihir kan, kalau begitu biarkan Kirayasha menjagamu, dia juga akan pergi ke akademi, hehehe." Kata Graham sambil menghibur Lysa.

"Benarkah, Kirayasha juga akan ikut ke akademi?!" Tanya Lysa dengan terkejut.

"Itu benar nona, jadi anda harus selalu berdekatan dengan dia." Jawab Adam.

"hm.., hmm.., baiklah..," Kata Lysa dengan wajah yang memerah.

"Bagaimana bocah kau juga setujukan?, Hahaha!" Tanya Adam sambil tertawa.

"Huh..., baiklah kalau itu keinginan Tuan Graham, aku akan selalu menjaganya saat diakademi." Jawab Kirayasha.

Setelah kirayasha mengatakan hal itu, wajah Lysa makin memerah.

"Hahaha!, Baiklah mari kita bersulang untuk keselamatan putriku!" Teriak Graham sambil mengangkat gelas.

"Bersulang!" Teriak Kirayasha, Adam, dan Lysa.

Setelah itu, mereka memakan dan meminum apa yang ada diatas meja, malam pun sudah tiba, saat mereka sudah selesai, Graham memberikan kunci ruangan kepada Kirayasha dan mengatakan kalau ruangannya ada di lantai dua bersebelahan dengan kamar putrinya, Kirayasha pun naik kelantai dua dan memasuki kamarnya.

"Huh!, Hari ini sangat melelahkan." Kata Kirayasha sambil menyandarkan katananya di tembok.

Kirayasha pun berbaring di kasur untuk beristirahat.

[Selamat anda telah mendapatkan elemen kegelapan] [Berhasil mempelajari skill 1 = Warp] [Skill ini hanya bisa digunakan saat anda memegang senjata, skill ini akan melapisi senjata anda dan memberikan kerusakan dua kali lipat]

"Hah!, Oh.., Kau mengagetkanku, mangapa kau baru muncul sekarang?" Tanya Kirayasha sambil terkejut.

[Sistem akan muncul pada saat-saat tertentu]

"Aish..., terserah kau, biarkan aku tidur!" Kata Kirayasha sambil memejamkan matanya untuk tidur.