Matahari sudah tinggi dan Kenan masih terbaring di atas ranjang, hasrat Kenan yang menggebu membuatnya terkapar tak berdaya setelah pelepasannya yang kebeberapa kalinya.
Kenan benar-benar menghabiskan benihnya untuk dia siram ke rahim Zanna semalam, seakan dia tidak pernah merasakan lelah saat menyatu dengan Zanna.
Kenan meraba-raba tempat di sampingnya, tempat Zanna tidur semalam. Kosong.
"Kiran!"
"Heem." Kenan menoleh ke arah sumber suara. Zanna duduk di sofa yang menghadap kearahnya dengan bersendekap menatapnya tajam.
Kenan menghembuskan nafasnya, lega.
"Aku kira kamu pergi." suara serak Kenan terdengar karena dia yang baru saja bangun.
"Aku menunggu penjelasan kamu. Jelaskan sekarang!" Zanna menyandarkan punggungnya ke sandaran sofa masih bersendekap, menunggu Kenan berbicara.
