Keadaan Kenan sama sekali tidak bisa diprediksi sama sekali, dokter sudah mengatakan kalau dia sudah terlepas dari masa kritis tapi sampai saat ini Kenan belum juga membuka matanya. Kania terlihat biasa saja, dia sama sekali tidak ingin menunjukkan kekhawatirannya kepada semua orang padahal di dalam hatinya, Kania saat ini sangat khawatir dan takut jika sesuatu yang buruk akan terjadi kepada kakaknya, satu – satunya saudara yang dia miliki.
Orlando, Hiro dan Kania tetap menunggu Kenan yang dirawat di kamar VVIP The University of Tokyo Hospital. Sebagai pegmegang saham terbesar di rumah sakit ini membuat pelayanan yang dimiliki oleh Kenan cukup memudahkan sahabat – sahabat Kenan saat mereka mengurus administrasi Kenan, kecuali satu perawat yang sudah memberikan pelayanan paling buruk dan mendapat hadiah pemecatan langsung dari pihak rumah sakit karena laporan Orlando.
