Chereads / Tim 5: off-duty investigation / Chapter 2 - Kasus 2: Hilangnya adik Arkan

Chapter 2 - Kasus 2: Hilangnya adik Arkan

Rekayasa kasus & salah tangkap, menjelaskan penegak hukum yang tak bertanggung jawab. -Najwa shihab-

"Semua karakter, lokasi, organisasi, dan kejadian dalam novel hanyalah fiksi."

Arkan POV

"Aku pulang..." Kataku samil melepaskan sepatuku dan menaruhnya ke rak.

Sepi seperti biasa.

Aku berjalan ke ruang tamu. Duduk di sofa yang empuk sambil menyalakan televisi.

"Syifa," kataku sambil mencari adikku yang biasanya di kamar.

Aku membuka kamarnya, kosong. Aku mencarinya lagi di lantai atas. Mencari dek tina, istriku yang biasanya di kamarnya.

"Dek Tina," sapaku sambil mengetuk pintu kamarnya. Kemudian membuka pintunya

"Ada apa, mas?" tanya kak dafa sambil main leptopnya

"Kamu liat Syifa gak?"

"Nggak i." Jawabnya sambil menoleh ke aku "Kenapa emangnya, mas?"

"Kok dia gak ada di kamar?"

"Entah lah," jawabnya sambil kembali memainkan leptopnya lalu berhenti sebentar "Ohya, tadi dia bilangnya mau belajar bareng ke temannya."

Aku mengangguk, lalu menutup kembali pintunya. Menuju ke kamarku. Sesampainya di kamarku, aku menelpon Syifa untuk memastikan keadaannya baik-baik saja.

"Nomer yang anda tuju sedang sibuk..''

Aku langsung memutuskan teleponnya dan beralih ke wa. Mungkin dia online.

Syifa

Kenapa?

Kirim wa aja

Kamu di mana?

Syifa

Hari ini aku menginap di rumahnya temanku untuk belajar bersama.

Jangan meneleponku.

Aku menatap foto layar hp walpaperku. Wajah kami bertiga di pantai ketika liburan panjang. Syifa memang cantik jika tersenyum manis. Aku pun menghampiri dek Tina yang berada di kamar. Lalu mandi malam karena tadi pagi gak sempat mandi pagi dan memakai baju tidur. Dan tidur lelap di kasur dengan pose berpelukan dengan isteriku.

*****

Sementara ditempat yang lain, Syifa dan 2 temannya keluar dari supermarket karena selesai membeli makanan masing-masing. Hal itu terlihat lewat CCTV yang berada ditiang kanannya.

"Cuacanya cerah hari ini," ujar temanya

Seorang nenek-nenek mengikuti mereka, sampai pertigaan. Mereka bertiga berpisah.

"Sampai jumpa di sekolah." Kata temannya

"Sampai jumpa,"  kata Syifa sambil tersenyum ke temannya. Lalu berjalan ke arah yang berbeda.

Nenek tadi mengikuti Syifa. Syifa sadar jika ada orang yang mengikutinya. Dia langsung berjalan cepat sampai seseorang menariknya dan membungkamkan mulut Syifa. Nenek pun mengejar Syifa sampai akhirnya Syifa tidak kelihatan lagi. Nenek pun beralih pergi ke apotek terdekat.

*****

Mira POV

Pagi kemudian....

"Selamat pagi." Sapa Heri ke semua orang di kantor polisi. Berjalan menuju ke tempatnya. "Selamat pagi, Mir"

Aku menoleh ke arah Heri. Dia langsung kaget melihat wajahku seperti mata panda. "Selamat pagi juga," sapaku dengan nada lemas

"Kamu kenapa Mir, gak bisa tidur semalam?" tanya Heri sambil menahan tawanya

"Iya, tertawalah terus." Jawabku "Gara-gara tadi malam aku nonton film horor, jadinya gak bisa tidur."

"Salah sendiri punya jiwa penakut." Jawab Heri sambil mengeluarkan lidahnya untuk mengejek ke aku

Aku rasanya pingin hajar ke dia langsung ketika ia mengejekku. "Serahmu."

Krucukkkk

Mendengar perutku berbunyi, Heri menoleh ke arahku. Aku malu.

"Kamu belum makan?"

Aku hanya nyengir. "Pak jo," aku menoleh ke arah pak Jojo

"Hmm?" jawab pak Jojo sambil main komputernya

"Ijin keluar cari makan ya?"

"Boleh,"

Yes!

Aku langsung berdiri dan lari ke luar kantor. Mencari makan sebelum maagku kambuh. Sampai di mobil, sebelum aku menancapkan gasku, ada sesuatu yang bergetar.

Drrrrt..

Suara dering hpku di saku celanaku. Ada telepon dari Ardian.

"Apa?"

"Kamu lagi nganggur gak?"

"Enggak, kenapa?"

"Ayo kumpul ke sini."

"Di?"

"Aku kasih GPSnya, ok?"

"Iya."

Ardian memutuskan teleponnya. Terlihat ada wa baru dari Ardian. Sebuah kiriman Sherlock yang menunjukkan tempat berkumpulnya kami. Muncul senyuman licik melihat tempatnya.

Di sini rupanya kau...

Aku pun menancapkan gas mobilku dengan cepat menuju ke tempat tujuan kam berkumpul bersama.