Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

The Blue Soul

DaoistM8qYON
--
chs / week
--
NOT RATINGS
5.7k
Views
Synopsis
Nyaris Setiap hari dosa selalu menyerang kerajaan para kebajikan. Kebajikan lama-kelamaan melemah dan Jodi ditugaskan oleh Sang Rendah Hati untuk mengumpulkan energi kebajikan dari masing-masing manusia. Namun banyak masalah terjadi ketika Jodi ingin mengumpulkan energi itu, Seperti dosa yang tiba-tiba menyerang, energi kebajikan yang tipis, dan berbagai masalah yang lain. Ada salah satu dosa yang berpikir apakah ada perdamaian di antara kebajikan dan dosa. Apakah para dosa dan kebajikan berhasil berdamai dan bekerjasama?

Table of contents

VIEW MORE

Chapter 1 - The Blue Soul

Namaku Jodi sang penjaga kastil Blue Soul yang berisi para kebajikan. Setiap hari aku harus menjaga para kebajikan dari serangan kerajaan Red Soul yang dimana kerajaan tersebut berisikan para dosa. Hampir setiap hari kerajaan ini diserang oleh kerajaan Red Soul tersebut. Sehingga setiap hari penjagaan kerajaan ini melemah karena banyaknya kebajikan yang kehabisan energinya. Walaupun setiap kebajikan bisa meregenerasi energinya setiap hari, namun jumlah regenerasi itu tidak cukup karena saat menjaga kastil ini para dosa itu menyerang dengan sadis sehingga energi para kebajikan berkurang lebih banyak. Sehingga lambat laun energi para kebajikan akan habis dan akhirnya musnah dari dunia. Satu-satunya cara agar para kebajikan tidak kehabisan tenaganya adalah dengan memasuki dunia manusia. Aku diperintahkan untuk jatuh kedalam dunia manusia tersebut untuk mengumpulkan energi dari masing-masing jiwa kebajikan yang berasal dari kebajikan hati manusia.

Walaupun aku penjaga, peranku ini tidak begitu penting karena disaat kerajaan blue soul diserang, karena aku tidak cukup kuat untuk menjaga kerajaan tersebut. Sehingga aku sering terluka yang cukup parah sehingga aku berganti tugas menjadi soul collector. Arti sesungguhnya dari soul collector bukan mengambil jiwa manusia melainkan memanen sari kebajikan nya saja. Sehingga tidak akan berpengaruh apa-apa kepada manusia itu.

Sesampainya di bumi aku kemudian bersandar di pohon dekat taman sambil berteduh, aku berpikir jika aku lebih kuat pasti aku bisa menjaga kebajikan lainnya. Kemudian aku menutup mataku sambil menangis, karena aku tidak ingin kebajikan lainnya musnah. Ketika aku menangis kemudian aku dikejutkan dengan suara wanita yang berkata "Kenapa kamu menangis?" Sambil mengusap air mataku. Kemudian aku membuka mata, dan ternyata dia adalah salah satu kebajikan yang bernama Loila, dia adalah sang Kebaikan Hati.

"Bagaimana kamu bisa disini?" Tanyaku

"hehehehe aku meminta izin dari Sang Rendah Hati," Ucap Loila sambil tersenyum.

"Lagian aku ga tega kamu sendirian ngumpulin energi kebajikan buat teman-teman kita," Sambung Loila

"Makasih Loi," Jawabku

Kemudian ia hanya membalas ucapan terimakasih ku dengan tersenyum. Setelah itu Loila membuka tas yang ada di punggungnya dan memberikan kantung yang cukup aneh.

"Itu apa?" Tanyaku

"Hadehh ini tas yang dibuat untuk tempat sementara ngumpulin energi kebajikan, tadi sebenarnya Sang Dermawan udah nyiapin kantung ini, tapi kamu malah langsung pergi aja, jadi aku disuruh sama Sang Dermawan untuk nyusul kamu, tapi biar ga bikin keributan di kerajaan aku izin dlu sama Sang Rendah Hati," Ucap Loila panjang-lebar

"Maaf ngerepotin ya Loi," Ucapku sambil merasa tidak enak.

"Ga apa-apa kok, aku disini mau ngumpulin energi kebajikan buat bantu kamu, sekarang aku ikut sandaran di bawah pohon sama kamu boleh ga?" Tanya Loila

"Boleh," Jawabku dengan singkat

Kemudian Loila bersandar di bawah pohon bersamaku, karena ngantuk kami berdua langsung tertidur pulas karena saking nyamannya dibawah pohon itu.

💠🌸🌸🌸🌸🌸💠

"Hoaaaahm, Loila bangun udah malam," Ucap Jodi sambil menggoyangkan pundak Loila

"Hoaaaahm, malam apanya? jelas-jelas udah pagi lho," ucap Loila

"Perasaan ga ada bedanya sama malam," ucap Jodi sambil menggaruk-garuk kepalanya

"Ini kan udah jam setengah lima, jadi ini namanya pagi, kamu sih sering bangun jam 8 jadi ga tau bedanya malam sama pagi," Ucap Loila sambil melihat jam di tangannya.

"Hehehehe ngomong-ngomong itu yang ditangan mu apa?" tanya Jodi

"Oh, ini namanya "jam" yang digunakan pengukur waktu dengan hitungan angka di dunia manusia," jelas Loila

"Oooo, aku kira Gelang Kayu Purnama,"

"Haduhhh kamu pikir ini gelang pelindung itu ya?" tanya Loila

Jodi kemudian mengangguk kecil

"Astaga aku lupa kalo kamu belum pernah ke dunia manusia, jadi wajar sih kamu ga tau alat-alat keren di dunia ini hehehe," kata Loila sambil tertawa kecil

"Alat keren seperti apa?" Tanya Jodi kembali

"ya seperti jam ini, dia dapat mengukur waktu di dunia manusia dengan tepat," Jelas Loila

"Hei,Loila sudah lama tidak berjumpa ya!" tiba-tiba ada suara lelaki yang menyela pembicaraan mereka berdua dan perlahan terdengar suara langkah kaki mendekati mereka berdua dari arah kegelapan. Perlahan-lahan terlihat siluet seseorang yang sedang mendekati mereka berdua.

-Bersambung-