Masih pagi, hembusan angin segar menerpa seorang wanita yang kini tengah sibuk menjemur pakaian di depan rumah. Sesekali pandangannya terbagi kearah sebuah kereta bayi penuh kecemasan. Walau ia fokus pada pekerjaannya sebagai ibu rumah tangga namun nalurinya sebagai ibu baru membuat pikirannya bercabang pada sang anak, apakah bayinya nyaman atau tidak. Intinya dia harus pintar-pintar menyeimbangkan tugasnya sebagai istri dan ibu rumah tangga.
Ditengah kesibukannya merawat sang puteri dengan segala kekurangannya , ia berusaha memberikan kasih sayang terbaiknya pada sang puteri. Ia tak ingin menyalahkan keadaannya yang harus belajar merawat sang anak sendiri tanpa dampingan orangtua atau kerabat dekat yang lebih berpengalaman mengurus bayi .
"Cuitt cuittt burungnya terbang, Sab," ucap Intan disela-sela tangannya yang sibuk menata pakaian di jemuran. Pandangannya malah tertuju pada sang anak berharap Sabrina tidak rewel dan menangis.
Oekkkk