"Maafkan anak saya yang telah mengecewakan keluarga bapak. Jika itu memang keputusan bapak, kami hargai." Ucap Bambang dihadapan semua orang.
"Saya minta maaf juga Pak, bila saya harus membatalkan niat baik bapak. Tapi disini saya tidak mau diantara anak kita merasa dipaksa." Jelas Mahmud dengan sedikit takut akan keputusannya yang tentu membuat semua terkejut dan kecewa terutama Bambang.
Semua orang tidak ada yang bisa membantah hanya diam sembari mendengarkan keputusan Mahmud. Termasuk Melisa yang disini sadar akan kesalahannya akan berujung pada seperti ini. Begitupula Reza yang tidak bisa apa-apa, ia tidak mengharapkan perjodohan itu terjadi. Ia menerima perjodohan itu juga semata-mata tidak ingin menolak keinginan Bambang. Dan sekarang Bambang sudah membatalkan perjodohan itu membuatnya lega.
Disini Mahmud justru merasa tidak enak, sadar dirinya bukan siapa-siapa malah memutuskan sepihak yang terkesan tiba-tiba.
"Pak," lirih ibu Reza.