"Pah maafin Panji. iItu semua salah Pan …" Panji yang bersimpuh di kedua kaki Gunawan seketika terhempas setelah mendapatkan tendangan maut sang ayah.
"Hiks. Pah." histeris Rina dan Natasya bersamaan tak kuasa melihat pemandangan mengerikan itu.
Intan tak bisa melakukan apapun selain rintihan air mata berjatuhan membasahi pipinya. Hatinya terkoyak menahan denyutan sakit melihat pemandangan tak berperasaan itu.
Siapapun tak akan kuasa disuguhkan dengan pemandangan mengerikan tak kunjung berhenti sedari tadi. Panji menerima pukulan demi pukulan hingga tendangan maut mengenai tubuhnya dari sang ayah sendir. Yang seharusnya sang ayah melindungi sang anak dari apapun marabahaya tapi ini malah sebaliknya. Emosi laki-laki parubaya itu semakin membara dengan Panji menjadi sasarannya.