"Aku harus ngebalikin semua itu ke Pak Revan. Siapa lagi kalau bukan dia pelakunya, yang ngasih itu semua. Selama ini yang baik sama aku cuma dia."
Intan dengan yakin melangkah menuju ruangan Revan. Kebetulan Revan ada di restaurant, mengingat tidak setiap hari laki-laki tampan itu selalu ada di restaurant karena bisnis yang dimiliknya tidak hanya restaurant saja.
Tok tok
"Tuh cewek itu ngapain coba masuk ke ruangan Pak Revan. Dasar perempuan ganjen."
"Ya bener. Rasanya pengen gue tendang aja tuh cewek. Wajahnya memang cantik tapi dalamnya busuk banget ya. Pengen cari perhatian Pak Revan yang kaya itu."
Intan memejamkan mata seiring telinganya yang mulai kepanasan dengan omongan karyawan lain. Yang penting dirinya tidak seperti itu. Ia hanya ingin mengembalikan apa yang bukan miliknya kepada pemiliknya, yang ia duga adalah Revan.
"Masuk."
Intan masuk setelah mendapatkan izin dari orang didalam.
"Intan?"
"Maaf pak mengganggu waktunya. Saya disini nggak akan lama."