Tak terasa waktu bergulir begitu saja, tepat tiga hari sudah Alice melakoni kewajibannya sebagai istri melayani Rama. Tentunya melayani dalam artian seperti menjaga, merawat dan membantu kebutuhan dan permintaan Rama selama tidak bisa berjalan.
Apa yang dilakukannya saat ini jauh lebih menguras tenaga dan pikiran terutama juga batin daripada dulu ketika Rama masih sehat. Pahit, getir, jatuh dan bangunnya lebih kerasa daripada yang manisnya ia rasakan.
Alice sempat mengeluh ditengah jalan, padahal janjinya satu bulan dia akan melayani Rama. Meski begitu ada perasaan aneh yang tak bisa diungkapkan dengan kata-kata hanya bisa ia rasakan, ya dia merasa nyaman berada dekat dengan Rama terlepas segala perlakuan buruk Rama padanya.
Ia tidak peduli harus tidur di sofa demi bisa melayani Rama 24 jam. Ya, ia diizinkan mertuanya tidur sekamar dengan Rama, namun sayang Rama tidak mau seranjang dengannya. Alice tak mempermasalahkannya. Yang penting bisa bersama Rama, dia rela melakukan apapun.