Ditengah gelapnya malam dipenuhi taburan bintang menghiasi langit, seseorang tengah meringis sembari mengerjapkan matanya. Cahaya lampu terang terasa menyilaukan matanya sangat menggangunya.
"Ahssh."
"Rama, kamu sudah sadar sayang?" Amira yang tidur di sebelah puteranya terkejut melihat puteranya akhirnya bangun juga.
"Ssshh awwhh." Rama reflek tangannya menyentuh wajahnya yang lebam dan memerah keunguan juga terdapat setitik darah segar disana yang sudah kering. Rasanya begitu perih dan sakit.
"Jangan disentuh nak. Mamah baru selesai obati tadi. Jadi masih basah."
"Mah?"
Rama kaget melihat mamahnya sudah ada disampingnya. Bukankah orangtuanya sedang berada di luar negeri. Kemudian pandangannya menoleh ke sekitar mencari seseorang. Namun yang ia lihat hanyalah kamar luas yang sepi hanya mamah dan papahnya saja.
"Alice?" lirih Rama berujar begitu saja memanggil orang tercintanya.