Alice duduk seorang diri di dalam kamar maratapi kesedihannya. Setelah mengusir Rama keluar dari dalam kamar. Hatinya campur aduk mencemaskan keadaan sang papah. Meskipun sudah melihat kondisi sang papah walau lewat sambungan video call namun hatinya tetap resah. Dia ingin bertemu dan melihat langsung kondisi papahnya.
"Apa dia benar-benar serius akan membawaku ke rumah sakit?" masih memikirkan perkataan Rama.
Alice ragu bila Rama serius, secara sekarang saja dia dikurung dan tidak diperbolehkan keluar. Menurutnya Rama tidak berhak mengatur hidupnya seperti ini, tapi apalah daya kekuatannya kalah dengan Rama ditambah lagi statusnya yang masih sah menjadi istri harus nurut pada suami.
"Ngapain patuh, aku memiliki kebebasan sendiri tanpa campur tangannya." Alice tidak ingin menghabiskan waktunya dengan banyak mikir memilih beranjak menemui Rama. Dia tidak bisa diam lagi melihat papahnya terbaring tanpa dirinya disisinya.