Rama dengan ogah-ogahan muka ditekuk duduk di sofa panjang. Disebelahnya Reza duduk tak henti-hentinya memperhatikan wajah bosnya yang kusut itu tak mencerminkan aura dinginnya selama ini.
Rama menggerutu kesal merutuki kedatangan adiknya itu malah mengacaukan rencananya untuk berduaan dengan Alice. Baru pulang dari Jakarta dan ingin dekat dengan Alice malah dihalangi oleh tingkah manja Melisa. Untung adiknya, kalau bukan sudah ia tendang ke laut sekarang supaya tidak kembali lagi.
"Mata kamu mau keluar tuh!" bukan Rama tidak tahu dengan tatapan Reza sedari tadi di sebelahnya yang terlihat tak berkedip sedikitpun.
"Maaf Bos." Reza nyengir kuda.
"Kenapa bos, mukanya ditekuk gitu. Nggak dapat jatah?"
"Otakmu mesum juga, baru tahu aku."
"Namanya juga laki-laki normal, Bos."
"Lagian kenapa kamu bawa Melisa kesini?" ketus Rama.
