Matahari telah kembali ke peraduannya, menggantikan langit biru yang cerah menjadi jingga menyilaukan mata namun indah dipandang. Waktu bergulir begitu cepat, namun terasa lambat bagi seorang laki-laki yang kini bergegas pulang ke rumah dengan perasaan tidak sabaran. Pikirannya seharian kacau sulit dikendalikan, tubuhnya memang ada di kantor namun tidak dengan pikirannya yang malah tertinggal di rumah.
"Awas saja kamu, sayang," tekannya dalam hati, sebagai dalam tubuhnya bergejolak.
Setibanya di rumah, Reza langsung memasuki rumahnya kebetulan pintunya terbuka. Hening dan sepi itulah sambutan pertama untuknya. Kalau sudah begini,ia akan melangkah ke kamar.
Matanya mengedar ke setiap sudut ruangan mencari satu orang yang ia rindui seharian hingga rasanya otaknya hampir oleng. Ia ingin memberi pelajaran karena istrinya berani menggodanya disaat sedang bekerja.
"Lho Mas Reza sudah pulang," asisten muncul dengan raut wajah kaget melihat Reza yang pulang. Begitupun sebaliknya Reza.