Disinilah keluarga yang sedang berada di ujung tanduk berada di rumah sakit. Layaknya sebuah keluarga utuh, mereka ada, menemani salah satu dari mereka terbaring tidak berada di atas brangkar.
Ketiga orang berbeda usia itu berdiri mematung di pinggir brangkar dengan suasana hati bertalu-talu. Intan tidak ikut, menjaga anak-anak di rumah, mengawasi Sabrina dan Riko.
Permasalahan yang sedang terjadi diantara mereka seolah lenyap, tergantikan masalah baru yang justru membuat hati semakin tersayat. Melihat orang yang begitu dihargai dan pemimpin bagi mereka selama berpuluh tahun terbaring lemah tak berdaya dengan selang oksigen masuk ke hidung, muka diperban hingga kepala, tangan terdapat dua penyangga untuk meluruskannya.
Miris, itulah pemandangan yang ada didepan mata mereka. Orang yang dulu selalu tegas dan kuat kini hilang entah kemana. Suara alunan detak mesin berbunyi entah apa itu namanya terus menggema memenuhi ruangan dominan warna putih tersebut.