Melisa berlari buru-buru memasuki rumah berharap ia aman disana. Setiap langkahnya disusul hembusan nafas berkejaran karena penuh kecemasan. Buliran keringat mulai membasahi dahinya.
Ceklek
Brakkk
Hahh hahhh
Melisa menutup pintu rapat tak lupa menyenderkan tubuhnya pada balik pintu. Dadanya naik turun seiring kelegaannya didepan mata. Merasa aman berada di dalam rumah.
"Mel kamukenapa?"
Deg
Melisa terkejut saking fokus pada situasi menegangkan mengintainya membuatnya tak sadar bila ada beberapa orang di rumah itu yang menatap kearahnya.
Bruggg
Melisa menoleh tambah kaget melihat keberadaan sang ayah dan Reza duduk berdua di sofa ruang tamu. Barang-barang yang ia bawa terjatuh begitu di lantai. Matanya melotot menatap dua orang itu dengan tatapan tidak percaya.
"Papah … kak Reza …"
"Melisa kamu kenapa?' tanya Amira yang baru datang melihat sang anak berdiri dibalik pintu dengan tubuh ngos-ngosan belum lagi barang kerjanya jatuh di lantai namun tak diambil segera Melisa.