Intan dan Panji berjalan beriringan memasuki lorong rumah sakit. Berjalan bergandengan tangan menuju tempat yang membuat jantung mereka berdebar tak biasanya. Ya setelah berdebat malam itu, kini keduanya sepakat untuk mengecek kandungan Intan. Keduanya menaiki mobil yang telah dipesan oleh Panji agar Intan selama perjalanan aman dan nyaman tanpa merasa tertekan sama sekali pada perutnya. Berbeda bila naik motor, tentu akan membuat wanita hamil itu tak nyaman, membayangkan saja ngeri dan bahaya dengan perut buncit itu naik motor.
Cukup lama mereka berjalan seketika langkah mereka terhenti kala melihat sebuah ruangan yang terdapat beberapa barisan wanita hamil. Ditambah lagi ada sebuah papan informasi tertulis ruang dokter kandungan.
Pandangan Intan dan Panji tertuju pada satu tempat itu kemudian beralih pada barisan wanita hamil didepan sana.
Deg
Panji menoleh kesamping tepat Intan juga menoleh kearah Panji,"Siap?" Intan mengangguk dengan tangan masih digenggam erat Panji.