Setelah mendengar Yuki memberitahu sumber kekacauan berada di atas gedung sebelah kolam, ia langsung melesat secepat cahaya dan kini berada di atas gedung. Justin melihat seseorang meggunakan jubah berwarna hitam dengan penutup kepala yang menutupi hingga wajahnya, seseorang tersebut melangkah dan membuka tutup kepalanya, Justin langsung membulatkan matanya.
"V-Vera ?" Kaki Justin merasa lemas, ia melongo tidak percaya sumber kekacaun ini merupakan pacarnya sendiri, hatinya sangat hancur.
"Ssttt.." Vera berdesis seperti seekor ular, ia menjulurkan hidahnya yang juga bercabang.
"Vera, ini kakak. Vera sadarlah." Justin berjalan dengan goyah, air matanya menumpuk di pelupuk matanya, hanya Vera cinta pertamanya yang sangat ia cintai, ia belajar mencintai dari Vera.
"Vera sadar sayang ini kakak!" Justin sedikit berteriak, ia berlari ke arah Vera hendak memeluknya.