Kini Vera telah berada di ruang rawat, ia juga sudah berganti pakaian dan kini tangannya telah di infus untuk menambah tenaga. Justin dengan setia duduk di samping Vera sambil mengelus kepala istriya itu.
"Pu nama anak kita apa ya yang bagus ?" Tanya Vera sambil melihat Justin.
"Emm, apa ya ? Kalau Gabriel Vertin Rossler gimana ?" Justin menatap wajah Vera.
"Ha ? Panjang amat ? Apa itu artinya ?" Vera mengkerutkan dahinya.
"Gak apa-apalah panjang, Gabriel artinya "Pemberian Tuhan", Vertin itu "Vera dan Justin" dan Rossler marganya." Justin mencium pipi Vera.
"Wah bagus juga ya namanya, pupu pinter deh memilih nama untuk anak kita. Gabriel Vertan Rossler." Vera tersenyum.
"Salah sayang bukan Vertan tapi Vertin." Justin tertawa.
"Loh salah ya ? Oiya Vertin." Vera nyengir.
Tok! Tok! Tok!
Pintu kamar di ketuk dan masuklah seorang suster dengan ranjang bayi membawa Rossler kecil.