Akhirnya mereka masuk ke dalam taksi dan melaju ke rumah sakit terdekat. Selama perjalan justin memegang tangan vera dengan erat, jantungnya berdegub dengan kencang.
"kak, vera gak apa-apa kok." Vera tersenyum
"kakak gak tenang sebelum tahu pastinya." justin menatap vera.
"vera paling kecapekan mungkin makanya agak moodyan aja." Vera nyengir.
"ah pokoknya nanti deh dokter yang bilang baru kakak percaya."
"ya udah deh iya."
mereka diam selama di perjalanan menuju ke rumah sakit. Vera hanya melihat Justin dengan heran.
"Kak kenapa ? Kasih tau dong." Vera memanyunkan bibirnya.
"Kakak mau mastikan kamu ada gangguan mood atau lagi..." Justin memberhentikan ucapannya sambil mengelus perut Vera.
"Hamil ? Ah kayaknya enggak deh, gak ada muntah-muntah juga." Vera memeluk lengan Justin.
"Selama di kantor kakak kepikiran mulu, mana tau kan ?" Justin tersenyum.
"Maaf pak, buk, sudah sampai." Sang supir memberitahu kalau mereka sudah sampai di rumah sakit.