Setelah dua jam berlalu dari kepergian Justun ke rumah pak RT. Vera mendengar suara ketokan pada pintu rumah mereka sebanyak tiga kali.
Tok tok tok
Vera langsung bangkit dari kasur dan berjalan perlahan ke arah pintu, ia mengintip dari balik pintu untuk memastikan yang mengetuk adalah Justin. Begitu Vera mengintip dari balik gorden. Tak ada orang yang terlihat di balik pintu tersebut.
Vera langsung berlari masuk ke dalam kamar, dengan cepat ia menelepon sang suami.
"Ha-halo, pu cepat pulang, aku takut ada yang ngetuk pintu tapi gak ada orang." Vera berbicara perlahan dari telepon.
"Halo ? Apa ? Iya iya ini pulang, jangan buka pintu, kamu tetap di dalam kamar." Suara Justin terdengar khawatir dari dalam telepon.
Vera menutup dirinya dengan selimut dan meringkuk di kasur ketakutan, sedangkan Justin yang masih di rumah pal RT langsung bersiap untuk pulang.
"Pak, mohon maaf, saya pamit dulu ya pak." Justin menyalam pak RT dengan tergesa-gesa.