Kini fikri semakin bimbang setelah mendengar semua kalimat yang meluncur dari bibir gadis cantik bernama ines. di tambah dengan pertemuannya tadi pagi dengan sosok sahabat kecilnya, membuat kepalanya mendadak pusing.
Tapi jika dipikir dengan logika, kalimat yang gadis remaja bernama ines adalah benar adanya, bahwa penyesalan tak akan bisa jadi jalan keluarnya.
Lalu, apa yang harus fikri lakukan sekarang. apakah dia harus mencari tahu inti dari tragedi dua tahun silam seperti apa yang dikatakan ines tadi? atau dia hanya terus berdiam diri tanpa harus menyelesaikannya dan menunggu dewi fortuna berada dipihaknya? tentu saja opsi kedua tidak lah benar, yang harus dia lakukan adalah mencari tahu inti dari tragedi itu sendiri dan menyelesaikannya sampai tuntas, walaupun pada akhirnya dia harus merelakan seseorang yang dia sayangi untuk orang lain. tapi setidaknya dia bisa bernafas dengan lega karena bisa menyelesaikannya.
Dan ya, pilihan fikri selanjutnya adalah mencari tahu semuanya tanpa memberikan celah sedikitpun pada orang lain yang berniat ingin menghancurkannya sedikit demi sedikit dengan menggunakan kelemahannya.
Pria remaja dengan paras wajah yang tampan bak pangeran serta obsidian mata se-luas danau dengan netra coklat gelap khas miliknya, kini pergi meninggalkan objek yang berada dihadapannya saat ini. pria itu segera mengambil langkah besarnya untuk pergi menghampiri motor besarnya yang terparkir rapih di bawah rindangnya pepohonan yang di tanam dan di budidaya disekitar Sungai Han, membuat tempat ini terasa sangat sejuk ketika di pagi hari dan panas ketika di siang hari hingga menjelang sore hari.
Kini pria bernama Fikri tengah mengambil kunci yang ia simpan disaku celana sekolah yang ia kenakan sejak pagi tadi hingga siang hari ini, dan tujuannya kali ini adalah pergi ke rumah keluarga Jung yang berada di seoul.
Sebab ia yakin betul bahwa saat ini ega tak masuk sekolah. mengingat kemarin terjadi insiden kecil yang menimpanya sewaktu sekolah. lalu, bagaimana jika nanti ega menanyakan perihal dirinya yang tahu tentang alamat rumahnya, dan apa yang harus ia katakan ketika sudah bertemu dengan ega? mengingat hari pertama ketika dirinya bertemu dengan gadis cantik itu tidak bisa dikatakan baik. ah, persetan dengan semuanya, yang terpenting sekarang adalah memastikan bagaimana kondisi gadisnya sekarang.
Fikri pun memakai helm full face miliknya dan menaiki motor besar miliknya yang terparkir rapih dibawah pepohonan serta tak lupa untuk menyalakan mesin motornya, agar motornya bisa berbaur dengan pengendara yang lain dan membelah padatnya jalanan di kota seoul, ya walaupun beberapa orang atau bahkan mayoritas orang masih memilih berjalan kaki dan menggunakan sepeda. tapi itu tentu saja tak memungkinkan untuk remaja yang ingin berkunjung ke rumah gadisnya, masa iya dia mengunjungi seseorang menggunakan sepeda atau bahkan berjalan kaki ------ bisa-bisa kakinya tinggal tulang-belulang ketika sudah sampai nanti dan itu tidak lucu sama sekali.
Kini motor besar milik fikri melaju pesat di jalanan dengan kecepatan normal, membelah padatnya jalanan kota Seoul-Korea Selatan yang penuh dengan berbagai bentuk kendaraan didalamnya termasuk motor besar miliknya yang sudah ikut membaur dengan pengendara lain.
Waktu sudah menunjukan pukul 14.45 yang berarti tinggal menunggu beberapa menit lagi untuk semua pelajar mengakhiri segala aktifitas mereka di sekolahan dan yang berarti pula aktifitas ngajar-mengajar telah usai dan tergantikan dengan lembayung senja yang menyapa hari ini dan menggantikan peran sang matahari perkasa disiang hari.
Sementara itu, di waktu yang bersamaan gadis ber-hoodie biru laut tengah berjalan kearah minimarket dekat dengan sekolahannya, gadis itu tak lain dan tak bukan adalah aghatha charolatte. ya, aghatha.
Ketika dia sudah terbangun dari pingsannya tak bisa ia pungkiri bahwa ia terkejut setengah mati ketika melihat siapa yang berbaring disamping brankarnya, ia terkejut serta kagum diwaktu yang bersamaan pada seseorang yang berbaring disampingnya kala itu.
Pertama, ia terkejut ketika mengetahui seseorang itu yang tak lain adalah pria sama yang ia jumpai pagi tadi dan membuatnya dihukum oleh pak Chanjun. kedua, jujur saja ia kagum pada paras tampan milik pria ber name tag irgi tanpa adanya cacat sedikitpun di ukiran wajah yang bisa dibilang hampir mendekati sempurna.
Tapi balik lagi ke awal aghatha membenci pria itu, entah apa alasan dibalik ia yang membenci pria tampan bernama Irgi ini. ah, sudahlah dari pada memikirkan pria itu lebih baik kita melihat apa yang akan dibeli oleh gadis blasteran ini.
Dan tentu kalian tak usah menanyakan perihal bagaimana reaksi aghatha ketika pertama kali melihat wajah tampan milik irgi yang berbaring di samping brankar milik aghatha, seraya memainkan ponselnya yang tengah bermain game online yang tengah tranding di korea tentu saja, hingga tak sampai beberapa detik berikutnya gadis remaja blasteran asal Jerman-Korea itu pun sempat beradu argumen dengan pria bernama irgi hingga akhirnya dia pun memutuskan untuk pergi keluar dari UKS dan menuju minimarket dekat sekolahannya.
Tentu saja aghatha sudah izin untuk pergi keluar area sekolah sebentar, dan lagi pula tak ada jam pelajaran yang tengah berlangsung dikarenakan jam terakhir ini digunakan untuk sosialisasi seperti pengarahan untuk siswa-siswi yang lain, agar tak terjadi tindakan seperti waktu dikantin tadi.
"enaknya gue beli apaan yah? buat ngilangin rasa pusing? yang pasti jangan obat, gue benci rasa obat sama baunya" racau aghatha seorang diri kala ia sudah sampai didepan minimarket yang tak terlalu kecil juga tak terlalu besar, dengan kaki jenjang miliknya aghatha melangkah masuk kedalam dengan langkah mantap dan tak ragu sedikitpun.
Setelah berada di dalam aghatha pun memutuskan untuk membeli berbagai cemilan dan minuman untuk memenuhi keranjang bawaannya yang sejak tadi berada di genggaman tangan gadis remaja blasteran asal Jerman-Korea Selatan ini, dan tak lupa ia memasukan satu cup es krim rasa vanila berukuran sedang kedalam keranjangnya. untuk menemani dirinya nanti ketika sedang badmood atau dia tengah merasa suntuk dengan hari-harinya ketika berada di sekolah.
Percaya deh, kalo lagi badmood terus kita makan es krim. perasaan badmood yang kita alami tadi seketika hilang tergantikan dengan rasa relaksasi yang ada dalam es krim yang kita makan. itulah sebabnya kenapa es krim dan coklat termasuk kedalam makanan yang tergolong dapat menghilangkan rasa bad mood yang tengah melanda siapa pun, atau kita juga bisa mendengarkan lagu kesukaan kita ketika tengah merasakan bad mood, karena dari mendengarkan musik atau lagu yang kita sukai juga dapat mengusir rasa mood yang tengah memburuk karena suatu hal. iya nggak nih para human?
Kini aghatha beralih ke tempat yang menyediakan berbagai cemilan yang tersedia di minimarket tersebut, aghatha mengambil dua kantong bungkus keripik singkong berukuran sedang dan beberapa bungkus roti isi rasa cokelat dan beberapa bungkus cemilan-cemilan yang tersedia disana yang tentunya harga dan kualitasnya terjangkau oleh kantong seorang pelajar.
Setelah selesai memilih berbagai macam bentuk cemilan dan rasanya. kini aghatha beralih ke tempat yang menyediakan berbagai macam bentuk minuman yang disimpan di dalam mesin pendingin yang disebut kulkas.
Aghatha hanya mengambil satu botol susu rasa pisang dan soft drink yang menyegarkan, sebab ia tak suka kopi dan minuman yang mengandung alkohol walaupun kandungannya sedikit.
Jujur saja gadis remaja blasteran itu tak menyukai bau dan rasanya, sebab ketika ia meminumnya walaupun sedikit pasti dia akan muntah dan pusing. pernah sekali ia mencoba untuk meminumnya dan itupun terpaksa karena teman-temannya yang membelikan minuman itu untuk aghatha dan jadilah dengan ia yang meminum dalam jumlah yang terbilang sedikit, tapi ke-esokannya gadis itu muntah-muntah dan berujung sakit. sehingga ia kapok untuk meminum minuman yang ada kadar alkoholnya.
Tak lupa untuk memasukan satu cup es krim kesukaannya yaitu rasa vanila kedalam keranjang belanjaannya yang sudah dipenuhi dengan berbagai macam cemilan dan minuman didalamnya.
Kini aghatha berjalan keluar dari minimarket dengan totebag berukuran sedang yang berada di genggamannya yang menggantikan keranjang berukuran sedang yang sejak tadi ia pegang untuk sebagai tempat camilannya dan minumannya.
Tentu saja sebelum aghatha meninggalkan minimarket ia sudah membayarnya terlebih dulu. dan tujuannya setelah itu adalah pulang, ya tentu saja pulang apalagi.
Lagi pula kalau pun ia memutuskan untuk kembali lagi kesekolahan pun percuma karena sebentar lagi bel pertanda pulang sekolah pun di bunyikan, jadilah dengan aghatha yang memutuskan untuk pulang saja dari pada kembali lagi ke sekolahan.
Tenang saja tas sekolah miliknya sudah berada di punggungnya alias sudah ia bawa saat keluar dari sekolahan tadi.
Kini saatnya aghatha melanjutkan perjalanannya menuju ke rumahnya, agar bisa bersantai ria di rumahnya yang terlihat sederhana namun mewah sebab tantenya mengatakan bahwa sepertinya dirinya akan pulang larut malam, dan itulah sebabnya mengapa ia memutuskan untuk membeli berbagai macam cemilan dan minuman serta es krim. ya walaupun ia yakini es krim itu sudah mencair tapi tak apa sesampainya dirumah nanti ia pastikan es krim itu harus di masukan ke mesin pendingin yang bernama frezeer.