"Are you kidding, Hubby?" tanya Miranda.
Air mata meleleh di kedua pipi. Ia tak menyangka, jika sang suami berkata seperti tadi. Martin menatap dingin sang istri, sehingga membuat wanita yang telah mendampingi lebih dari dua puluh tahunan itu, menjadi ketakutan.
"Kalau anak berbuat salah, tak usah dibela. Ini akibat didikanmu, sehingga gadis itu menjadi manja, jalang, dan tak berguna!" jawab lelaki yang merupakan mafia dari Venezuela tersebut.
Montana tak berani mengatakan apa pun, karena mengetahui, bahwa segala kemewahan yang dimiliki akan tamat. Ia menatap ke arah orang tua, yang mana keduanya tengah memandang balik ke gadis yang bagaikan model itu.
Martin melihat sang anak yang tak mau menjawab pertanyaan, sehingga langsung membuka ponsel, terutama pesan singkat dari Hans, termasuk di dalamnya ada voice rceorded. Tangan kanan menekan tombol play dan sengaja diperbesar volume suara, agar semua bisa mendengar.
Montana: "Halo, dengan Hans Wijaya?"
Hans: "Betul. Anda siapa?"