Panggilan telepon diakhiri oleh Leader Boston. Pria bertubuh tinggi tegap itu, tidak mengatakan apa pun, karena menunggu arahan dari sang bos besar, Xander O'Neil alias X.
Apa lagi yang kuperlukan? Rasanya, baru ini saja, karena memang tak ada hal lain yang ingin dibicarakan. Oh, iya, dad harus segera ditelepon, karena dia pasti tak sabar untuk mendengar semua rencana yang telah disusun dengan matang.
"Mark, call The Godfather now." X memerintah anak buah, dengan nada datar.
"Yes, Sir," sahut Mark sigap.
Ah, The Godftaher. Pemimpin Utama nan legendaris. Tidak ada mafia yang tak gentar, bila mendengar namanya. Pria paling sukses mengharumkan klan, sehingga dialah role model yang patut dibanggakan, dicontoh, dan diikuti segala tindak tanduknya, batin Mark.
Ponsel yang masih berada di dalam genggaman, kini diusap kembali layarnya. Indera penglihatan mencari The Godfather di phone book dan ketika mendapatkan, langsung menekan panggilan keluar.