Seorang pemuda bertubuh tinggi tegap, tengah duduk menunggu pesanan yang telah dilakukan. Kenapa tiba-tiba ingin mengeluarkan uang lagi? Apakah tadi pesanan yang telah diberitahukan kepada ibu yang menjual makanan, sudah cukup banyak? Bagaimana jika pembayaran kurang? Batinnya spontan.
Tak lama, tangan kiri pun merogoh kantung celana, untuk mengambil dompet yang dimasukkan ke sana. Setelah berhasil mendapat yang diinginkan, ia lalu menarik lima lembar seratus Dollar. Jika ditotal dengan uang yang pertama, maka hampir seribu Dollar yang dipegang oleh Jia Zhen.
Sepertinya ini lebih dari cukup. Kalau semuanya lima ratus Dollar lebih, maka ngai akan memberikan satu lembar seratus Dollar, sebagai uang soto, nasi putih, dan air jeruk yang telah diterima secara cuma-cuma. Wo bu yao membuat pedagang jujur, jadi mengalami kerugian, karena biar bagaimanapun mereka mencari nafkah dari hasil berdagang, pikir pemuda cerdas tersebut.